Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Pengunjung berserak di halaman parkir Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, kemarin siang. Mereka menyaksikan pameran mobil kepresidenan yang diselenggarakan Kementerian Sekretariat Negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ekshibisi bertajuk “Indonesia Menjawab" itu digelar untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan ke-77 dan berlangsung sejak 13 Agustus hingga 22 Agustus mendatang. Sejumlah pengunjung tampak serius mengabadikan deretan mobil klasik tersebut dengan telepon seluler. Ada juga pekerja kantoran yang sekadar melihat-lihat di tengah jam istirahat makan siang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada tujuh mobil yang dipamerkan di parkiran gedung itu. Dari Buick 8, dua unit Cadillac Fleetwood Brougham, Mercedes-Benz S280, Mercedes-Benz S-Class W126, Mercedes-Benz S-Class W140, hingga Mercedes-Benz S600 Guard. Semuanya merupakan tunggangan presiden RI dari waktu ke waktu.
Pameran Arsip dan Mobil Kepresidenan RI di Sarinah, Jakarta, 16 Agustus 2022. TEMPO/Anggi Ropininta
Pameran mobil kepresidenan itu sukses memancing pengunjung. Osmond, warga Kemayoran, tahu soal ekshibisi itu dari media sosial temannya. Dia pun meluncur ke Gedung Sarinah, pusat belanja modern pertama di Indonesia yang diresmikan Presiden Sukarno pada 1966.
Osmond lama berdiri di depan Mercedes-Benz S280 putih yang dulu setia mengantarkan Presiden Soeharto. Osmond lalu mengabadikannya di buku gambar. “Saya senang bikin sketsa,” kata dia kepada Tempo di lokasi.
Melalui pameran tersebut, dia mempelajari sejarah dan model mobil andalan tujuh presiden RI. "Oh, ternyata mobil di tahun segini bentuknya begitu," kata Osmond.
Selain memajang mobil kepresidenan di parkiran, Kementerian Sekretariat Negara menggelar Pameran Arsip di Upper Ground, Lantai 1, dan Lantai 2 Gedung Sarinah. Di sana, pengunjung disuguhi foto, video, serta dokumen-dokumen lain yang menampilkan kisah bagaimana Presiden Sukarno, Soeharto, hingga Joko Widodo bekerja.
Di Upper Ground, Ari D.P., seorang pengunjung, terlihat membaca arsip-arsip Presiden Sukarno dengan seksama. Warga Yogyakarta itu mengaku sebagai pengagum Bung Besar. “Jadi bisa tahu cerita-cerita kerennya Presiden Sukarno dulu ngapain aja,” kata Ari, 40 tahun.
Pameran Arsip dan Mobil Kepresidenan RI di Sarinah, Jakarta, 16 Agustus 2022. TEMPO/Anggi Ropininta
Menurut dia, pameran arsip yang digelar di Gedung Sarinah itu cukup informatif dengan memuat kerja-kerja unggulan presiden RI pada setiap periodenya. Ari mengatakan pameran seperti ini bisa mengajak masyarakat kembali belajar sejarah dengan cara yang menarik. Dengan presentasi menarik, kejadian yang terjadi jauh di masa lalu dapat didekatkan kembali kepada kita. “Anak-anak muda bisa belajar soal sejarah Indonesia, khususnya tentang kebijakan presiden,” kata Ari.
Pameran Arsip di Gedung Sarinah ini dikelola oleh kurator independen, Erwien Kusuma. Sejarawan Universitas Indonesia itu menyoroti kebijakan-kebijakan tujuh presiden RI dalam isi pameran untuk menunjukkan bagaimana para kepala negara menjawab tantangan dari waktu ke waktu. “Presiden RI dari masa ke masa memiliki kisah, ikhtiar, dan jawaban yang berbeda-beda untuk menjawab tantangan di tengah perkembangan zaman,” kata Erwien, dikutip dari naskah sambutannya.
Dia memulainya dari Presiden Sukarno yang membawa bangsa Indonesia menjadi negara berdaulat dan berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Selanjutnya, Presiden Soeharto yang menjawab tantangannya dengan melaksanakan pembangunan nasional hingga Presiden Jokowi yang membawa Indonesia bangkit dari pandemi Covid-19. Artinya, semua periode kepresidenan memiliki kisah masing-masing.
embed
Sesuai dengan tema pameran, arsip dokumen, foto, video dokumenter, dan memorabilia yang dipajang menunjukkan gaya dan citra para kepala negara dalam menyelesaikan masalah yang menerpa Indonesia. Menurut Erwien, setiap periode kepresidenan berhasil menjawab tantangan melalui caranya masing-masing. “Buktinya, hingga 77 tahun ini, kita, bangsa Indonesia, masih berdiri tegak dan terus optimistis menciptakan masa depan yang gilang-gemilang,” kata Erwien.
ANGGI ROPININTA (MAGANG)
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo