Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Makassar - Hajatan besar Tempo Goes to Campus 2018 untuk menangkal hoax yang berlangsung di sebelas kota ditutup di Makassar pada Rabu, 23 Mei 2018. Sekitar 400 mahasiswa di Makassar mengikuti acara yang diadakan Tempo Institute dengan tagar #LawanKabarKibul itu di Universitas Fajar, Makassar. “Kami sangat senang kampus kami dipercaya menjadi penutup Tempo Goes to Campus 2018,” kata Rektor Universitas Fajar Sadly AD saat membuka acara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Sadly, program Tempo Goes to Campus yang memberikan trik menangkal kabar kibul dari sisi jurnalistik, bagaimana berinternet sehat, dan menggunakan perangkat cek dan fakta, bisa meredam ujaran kebencian dan kabar bohong yang sekarang mewabah di zaman milenial. “Mahasiswa sekarang jauh lebih cerdas dibandingkan mahasiswa angkatan saya. Mereka bisa mengakses informasi di luar bangku kuliah, cukup mencari di internet,” ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Koordinator Tempo Goes to Campus Makassar, Andi Fariz Al Farizi menjelaskan, pihak kampus memberikan dukungan atas hajatan ini. “Ini menjadi kuliah umum mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi,” katanya. Ia menuturkan, meski menjadi kuliah umum di Universitas Fajar, acara Tempo Goes To Campus ini terbuka untuk mahasiswa dari kampus lain. Ini terlihat dari setengah peserta berasal dari Universitas Hasanuddin Makassar.
Direktur Tempo Institute Mardiyah Chamim menuturkan, Tempo Goes To Campus diadakan agar mahasiswa terlatih menulis kreatif berdasarkan fakta dan cerdas bermedia sosial. “Bagaimanapun, revolusi digital memiliki wajah baik dan buruk. Tak sedikit informasi palsu maupun ujaran kebencian menyebar di berbagai platform media sosial,” kata dia. Ia meyebutkan, dari laporan Kementerian Komunikasi dan Informatika, pada tahun lalu, ada sekitar 800 ribu situs penyebar berita palsu dan ujaran kebencian.
Tapi, kata Mardiyah, revolusi digital juga memiliki peluang. “Revolusi digital juga bisa menjadi kesempatan lantaran mendorong masyarakat yang terbuka, egaliter, dan membuka peluang inovasi.” Peluang inilah, kata Mardiyah, bisa menjadi tantangan bagi mahasiswa untuk menggunakan dan memanfaatkan internet dengan sehat, cerdas, dan bijaksana.
Mardiyah menjelaskan, Tempo Goes to Campus yang menggunakan tagar #LawanKabarKibul ini juga dirancang agar mahasiswa memahami kerja-kerja jurnalistik yang berkualitas dan bersama-sama melawan kabar kibul. “Masyarakat dituntut untuk cerdas bermedia sosial, termasuk bagaimana menyaring berita sesuai fakta,” ujarnya.
Rizky Amalia dari Siberkreasi Kementerian Komunikasi dan Informatika yang menjadi salah satu pembicara mengatakan, tantangan terbesar di dunia maya adalah kekinian, radikalisme, hoax, dan pornografi. Perkembangan era dgital saat ini sangat pesat. Contohnya transformasi digital di era zaman now dari belanja konvensional ke online. “Ketergantungan terhadap gadget mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang. Kebanyakan lebih senang bermain ponsel ketimbang berkomunikasi dengan keluarga atau teman,” ujar Rizky.
Koordinator panitia Tempo Goes To Campus 2018, Sherlina Eoudia Marpaung menuturkan, Tempo Institute sudah mendatangi sepuluh kota sebelum ditutup di Kota Makassar. Sepuluh kota yang menggelar Tempo Goes To Campus sebelumnya adalah Cilegon, Palu, Manado, Halmahera, Ambon, Bandung, Pontianak, Pidie, Batam, dan Cimahi. “Setalah roadshow sebelas kota ini Tempo Institute akan mementori anak-anak muda terpilih di setiap kota untuk mewujudkan ide untuk melawan kabar kibul. Jadi, Tempo Goes To Campus tidak berakhir begitu saja” ujarnya.