Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SUDAH sejak sebulan lalu kantor pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia di Gedung Pramuka, Jalan H R. Rasuna Said, Jakarta Selatan, menambah jumlah tenaga pengamanan. Kabar adanya rencana penyerangan dari kelompok lain menjadi penyebabnya.
Menurut Sekretaris Jenderal KNPI Sirajuddin Abdul Wahab, awalnya petugas keamanan yang bersiaga di depan kantor siang-malam mencapai 50 orang. "Namun, memasuki bulan puasa, personel kami kurangi menjadi sepuluh orang," katanya Selasa pekan lalu.
Aksi siaga satu ini merupakan buntut terbelahnya kepengurusan organisasi kepemudaan yang berdiri sejak 23 Juli 1973 itu. Kubu baru, hasil kongres luar biasa di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, pada 1 Juni lalu, memang tak main-main. Mereka siap bergerak untuk menguasai kantor sekretariat. "Tunggu saja, sekarang masih bulan puasa," kata Fahd El Fouz, sang ketua umum.
Fahd A. Rafiq-begitu dia disapa-baru Januari lalu bebas dari masa hukuman 2 tahun 6 bulan penjara di Sukamiskin, Bandung, gara-gara menyuap anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Wa Ode Nurhayati, Rp 6 miliar. Politikus wanita Partai Amanat Nasional itu disogok untuk mengegolkan alokasi Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) bagi tiga kabupaten di Provinsi Aceh dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2011.
Dalam kasus DPID, nama Fahd dikaitkan dengan Priyo Budi Santoso, yang ketika itu Wakil Ketua DPR dan Ketua Umum Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), salah satu organisasi pendiri Golkar. Nah, Fahd juga Ketua Umum Generasi Muda MKGR, organisasi sayap MKGR. "Bulan Juli selesai masa kepengurusan," kata Fahd.
Itu sebabnya, dia mengincar posisi Ketua Umum KNPI agar karier politiknya tak mandek. Apalagi, ia beralasan, usianya sudah 32 tahun, sementara bos KNPI nantinya tak boleh lebih dari 35 tahun.
Putra pedangdut A. Rafiq tadi menjadi calon tunggal dalam Kongres Luar Biasa KNPI yang tuntas hanya dalam empat jam sejak pukul 11.00. Dia pun terpilih menjadi ketua umum periode 2015-2018 secara aklamasi hasil dukungan perwakilan 122 organisasi kepemudaan-dari total 153 yang berhimpun-dan pengurus provinsi yang hadir.
Fahd menganggap kongres secepat kilat itu sebagai prestasi. "Berarti konsolidasinya bagus." Tapi Sirajuddin menyebutkan itu bukti bahwa kongres luar biasa merupakan forum abal-abal untuk mengangkat Fahd.
Sirajuddin menuding peserta acara itu perorangan, tak mewakili pengurus. Pun tak pernah ada usul kongres luar biasa kepada pengurus pusat. "Pengaman" disiapkan, yakni pengurus meminta pengesahan pendirian badan hukum perkumpulan KNPI yang diterbitkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada 2 Juni lalu. Lantas, pada 26 Juni, diluncurkan pengumuman terbuka dan somasi larangan penggunaan logo KNPI bagi kubu Fahd.
Kubu Fahd mengangkat isu ketidakadilan Muhammad Rifai Darus, Ketua Umum KNPI hasil Kongres XIV di Jayapura, pada 24-28 Februari lalu. Sekretaris Partai Demokrat Papua ini menang dalam pemilihan dua putaran pada perhelatan yang dihadiri 153 perwakilan organisasi kepemudaan dan 34 pengurus KNPI provinsi itu. Wakil Presiden Jusuf Kalla yang membuka kongres.
Rifai-Sirajuddin dituding tak mengakomodasi semua organisasi dalam kepengurusan. Tapi yang utama adalah Taufan E.N. Rotorasiko, Ketua Umum KNPI 2011-2014 dan menantu Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, tak dipilih menjadi Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI). "Aturan tak tertulis, Ketua MPI adalah Ketua Umum KNPI sebelumnya," kata Fahd.
Yang dipilih justru Ahmad Doli Kurnia Tandjung, Ketua Umum KNPI 2008-2011. Tapi Doli juga tak menjabat Ketua MPI tatkala Taufan menjadi ketua umum. Taufan mengangkat Hans Havlino Silalahi, salah satu Ketua KNPI 2005-2008. "Wajar kalau Doli sekarang di MPI," ujar Sirajuddin. Di kepengurusan Fahd, Taufanlah Ketua MPI.
Sirajuddin punya posisi di Golkar kubu Agung Laksono, yakni Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Kepemudaan. Sedangkan Fahd di kubu Aburizal Bakrie, menjadi Wakil Bendahara Umum sekaligus Bendahara Umum Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), onderbouw partai berlambang pohon beringin itu.
Adapun Doli Ketua Umum AMPG dan Ketua Pemenangan Pemilu Golkar Wilayah Sumatera, Banten, dan Jawa Barat kubu Aburizal. "Tapi Bang Doli tak terlalu aktif," ujar Sirajuddin. Doli keponakan bekas Ketua Umum Golkar Akbar Tandjung.
Yorrys Raweyai, politikus Golkar, mengatakan konflik di KNPI imbas dari terbelahnya kepengurusan partainya. "Biasalah, mereka ingin ada pengaruh di mana-mana," katanya. Dia menilai Fahd diperalat oleh Aziz Syamsuddin, Wakil Ketua Umum Golkar kubu Aburizal dan anggota MPI kelompok Fahd.
Sirajuddin membantah ada kaitan konflik di KNPI dengan Golkar. Tapi, menurut dia, Fahd memang dikendalikan Ketua DPR Setya Novanto dan Aziz Syamsuddin. Aziz berseteru dengan Doli ketika berebut legalitas sebagai Ketua Umum KNPI 2008-2011. Sengketa dimenangi Doli berdasarkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta pada 2012.
Sebelum kongres luar biasa, Fahd gembar-gembor bahwa dia disokong baik politik maupun finansial oleh Setya dan Aziz. Bahkan Setya mengirim bunga ucapan di Kartika Chandra. Dia pun berpidato dalam pelantikan pengurus kubu Fahd di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat pekan lalu.
Sirajuddin meminta klarifikasi Setya tapi tak ditanggapi. Dia malah diprotes Fahd karena menyebutnya mantan narapidana. Rifai mencurigai Setya lantaran mendukung pihak yang keliru. "Karena saya dari Partai Demokrat atau ada hubungan khusus dia dengan Fahd?" ujar Rifai.
Fahd dan Setya membantah bekerja sama mengobok-obok KNPI. "Tak ada sepeser pun uang Setya Novanto untuk saya." Tapi Fahd mengakui didukung oleh Aziz dan Taufan.
Setya pun menyatakan tak membiayai Fahd. Soal karangan bunga, menurut dia, itu dikirim stafnya kepada setiap panitia kegiatan yang mengundang dia tanpa perlu koordinasi. Seorang politikus Golkar menuturkan, menjelang kongres luar biasa, dia meminta Setya menghentikan dukungan sekaligus menegur Fahd. "Dia diam sewaktu saya minta menegur Fahd," katanya. Namun Aziz tak menjawab permintaan wawancara Tempo sejak dua pekan lalu. Panggilan telepon tak dibalas dan pesan pendek hanya dibaca.
Rupanya, Fahd sempat meminta dukungan Doli untuk berlaga di kongres Jayapura bersaing dengan Rifai. Doli dan Fahd berhubungan baik. Fahd anak buah Doli di AMPG dan salah satu ketua ketika KNPI dipimpin Doli.
Doli menolak permintaan Fahd karena dia tak mau citra KNPI ambruk dengan status mantan narapidana yang disandang Fahd. Kala itu baru sebulan Fahd keluar dari penjara. "Masak, tak ada pemuda lain di KNPI," katanya kepada Wayan Agus Purnomo dari Tempo.
Fahd mengakui melobi Doli. Belakangan, niat bertarung di Papua diurungkan karena belum siap mental. Dia absen di kongres walau menyatakan Gema MKGR mendukung Rifai. Kini dia meminta rivalnya tak usah mengungkit masa lalunya sebagai narapidana perkara korupsi. "Jangan pribadi saya diserang," katanya.
Jobpie Sugiharto
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo