Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Tiga Ucapan Ma'ruf Amin yang Kontroversi di 2018

Ma'ruf Amin beberapa kali menyampaikan ucapan yang memancing perdebatan. Salah satunya pidato budek dan buta.

27 Desember 2018 | 13.02 WIB

Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin berencana membagikan 5.000 buah bola futsal bertuliskan KMA (Kiai Ma'ruf Amin) ke berbagai daerah di seluruh Indonesia. Dewi Nurita/TEMPO
Perbesar
Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin berencana membagikan 5.000 buah bola futsal bertuliskan KMA (Kiai Ma'ruf Amin) ke berbagai daerah di seluruh Indonesia. Dewi Nurita/TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sudah empat bulan masa kampanye calon presiden dan calon wakil presiden berlangsung. Blunder-blunder dari kedua kubu tak terhindarkan. Tak terkecuali bagi Ma'ruf Amin. Beberapa kali, Calon Wakil Presiden nomor urut 01 ini harus mengklarifikasi pernyataannya yang membuat kontroversi di tengah masyarakat. Berikut beberapa pernyataan blunder Ma'ruf Amin:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

1. Pidato Budek Buta

Ma’ruf menggunakan istilah budek dan buta pada saat menyampaikan sambutan pada acara deklarasi Barisan Nusantara di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Timur, Sabtu 10 November 2018. "Orang yang sehat dapat melihat jelas prestasi yang ditorehkan Pak Jokowi, kecuali orang yang budek saja enggak mau mendengar informasi dan orang yang buta saja yang enggak bisa melihat kenyataan". Begitu bunyi pernyataan Ma'ruf saat itu.

Ma'ruf didemo sekelompok orang disabilitas karena pernyataannya itu. Kubu penantangnya, timses Prabowo - Sandiaga menyebut bahwa pernyataan tersebut merendahkan kaum disabilitas. Ma'ruf juga dilaporkan ke Bawaslu atas pernyataannya tersebut, atas dugaan penghasutan dan mengganggu ketertiban dalam kampanye.

Ma'ruf awalnya hanya mengklarifikasi dan menjelaskan maksudnya. Setelah didemo dan dilaporkan ke Bawaslu, dua pekan kemudian, Ma'ruf Amin menerima puluhan tamu yang merupakan kaum disabilitas di kediamannya, Jalan Situbondo Nomor 12, Jakarta pada Sabtu, 24 November 2018. Ma'ruf juga meminta maaf jika ucapannya soal budek dan buta beberapa waktu lalu, dianggap menyinggung kaum disabilitas.

"Saya sudah mengklarifikasi bahwa ucapan itu tidak bermaksud merendahkan. Tapi kalau ucapan tersebut masih dianggap melukai, saya minta maaf karena saya tidak bermaksud menghina fisik," ujar Ma'ruf Amin di kediamannya, Sabtu malam, 24 November 2018.

Ma'ruf mengatakan, bahwa dirinya tidak mungkin menghina kaum disabilitas, karenanya cucunya sendiri, adalah termasuk kamu disabilitas, karena tidak bisa mendengar dan memakai alat bantu dengar. "Jadi enggak mungkin saya menghina cucu sendiri," ujar Ma'ruf.

Ma'ruf berulang-ulang mengklarifikasi bahwa pidatonya saat itu, ditujukan untuk orang yang tidak mengakui adanya kenyataan pembangunan di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. "Saya menggunakan istilah yang tuli dan buta itu, tapi yang saya maksud bukan secara fisik, tapi soal hati," ujar Ma'ruf.

2. Janji Mobil Esemka

Ma'ruf Amin menyebut mobil Esemka yang pernah dirintis Joko Widodo atau Jokowi akan diluncurkan pada Oktober mendatang. "Bulan Oktober nanti akan diluncurkan mobil nasional bernama Esemka, yang dulu pernah dirintis oleh Pak Jokowi. Akan diproduksi besar-besaran," kata Ma'ruf Amin di Pondok Pesantren Nurul Islam pada 27 September 2018.

Oktober berlalu, mobil Esemka tak kunjung diluncurkan. Kemudian, kubu penantangnya, timses Prabowo-Sandi menuding Ketua Majelis Ulama Indonesia itu menyebar hoax soal peluncuran mobil Esemka pada Oktober 2018. Ma'ruf berang dengan tudingan tersebut.

"Wahhh masak saya (dituding menyebar hoax," ujar Ma'ruf Amin dengan nada sedikit tinggi saat ditemui usai menggelar rapat di kantor pusat MUI, Jakarta pada Selasa, 6 November 2018.

Tudingan Ma'ruf menyebar hoax itu disampaikan Anggota Direktur Advokasi dan Hukum Prabowo - Sandiaga, Ferdinand Hutahaean. Dia menyebut apa yang disampaikan Ma'ruf soal peluncuran mobil Esemka di bulan lalu tak terbukti. Artinya Ma'ruf menyampaikan berita hoax.

Ma'ruf menjelaskan bahwa peluncuran mobil Esemka itu tergantung pabrikannya yaitu PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK), tidak ada urusannya dengan pemerintah. "Jadi itu urusan orang itu, bukan urusan pemerintah. Lalu, saya membohongi siapa?" ujar Ma'ruf.

3. Sebut Jokowi Santri

Ma'ruf Amin menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi merupakan salah satu santri dari Situbondo, Jawa Timur. Menurut dia, hal tersebut diketahui setelah mendapatkan informasi bahwa salah satu kiai pondok pesantren di Situbondo pernah menjadi guru Jokowi.

"Itu saya dapat cerita dari Situbondo, beliau itu dianggap sebagai santri Situbondo," kata Ma'ruf saat ditemui di kediaman pribadinya di Menteng, Jakarta, Selasa, 13 November lalu.

Pernyataan tersebut kemudian dikomentari oleh kubu Prabowo - Sandiaga. Salah satunya oleh Politisi PKS Farouk Abdullah. Dia menyebut pernyataan Ma'ruf menyebut Jokowi sebagai santri tak lebih dari sekadar untuk keperluan politik dan membela Jokowi.

Rais Aam PBNU itu kemudian menjelaskan, Jokowi dianggap sebagai santri dari Situbondo karena memiliki hubungan keilmuan dengan santri kebanyakan. Meski begitu, ia menegaskan bahwa Jokowi tak 'mondok' dan sekadar mendapatkan ilmu dari kiai tersebut.

Ma'ruf Amin enggan untuk menyebut siapa nama kiai yang menjadi guru Jokowi tersebut, juga nama pondok pesantren. "Karena ada hubungan keilmuan, yang mengajari agama Pak Jokowi itu alumni senior dari Situbondo," kata dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus