Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Tim Dua Arah

Ketua Fraksi Partai Buruh Australia, Bill Hayden, berada di Jakarta untuk membicarakan imigran Australia asal Timor Timur yang ingin menyatukan keluarganya. indonesia-australia membentuk tim dua negara.(nas)

17 Juni 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KETUA Fraksi Partai Buruh dalam parlemen Australia, Bill Hayden, berada di Jakarta pekan lalu. Seperti beberapa pemimpin Australia yang sebelumnya datang ke Jakarta, yang menjadi topik pembicaraan kali ini apalagi kalau bukan soal Timor Timur. "Masalah Timor Tinur merupakan hak asasi," begitu Hayden dikutip pers setibanya di bandar udara Halim Perdanakusumah 11 Juni malam. Selama kunjungan tiga hari itu, Bill Hayden, selain berbincang dengan Menlu Mochtar Kusumaatmadja dan Wapres Adam Malik, juga diterima Presiden selama 45 menit. Kebetulan memang ada dua alasan mengapa Tim-Tim yang sudah berintegrasi dengan RI itu masih saja dipersoalkan di Australia. Pertama, Partai Buruh yang diwakili Bill Hayden dalam parlemen Australia belum menerima sepenuhnya keputusan pemerintah Malcolm Fraser yang mengakui integrasi Timor Timur itu. Kedua, PM Fraser sendiri masih ada 'pekerjaan rumah' setelah ia terpilih lagi: tentang penyatuan kembali keluarga Timor Timur yang terpencar akibat perang di bekas koloni Portugis itu. Menurut beberapa sumber Australia di Jakarta, ada sekitar 2.000 emigran dari Tim-Tim yang kini menetap di Australia. Sebagian dari mereka berharap agar sanak keluarganya yang masih tinggal di Tim-Tim dapat ikut menyusul ke Australia. Indonesia bukannya tidak setuju dengan prinsip penyatuan keluarga itu. Tapi seperti beberapa kali sudah dinyatakan oleh jurubicara Deplu, hendaknya itu berlaku "dalam dua arah". Dengan kata lain, pemerintah Australia hendaknya juga mengizinkan orang Timor yang mau pulang ke Tim-Tim dari Australia. Dalam rangka pemulangan itu pula bulan depan sudah disetujui untuk membentuk tim dua negara (RI dan Australia), untuk membahas masalah penyatuan keluarga. Disusul dengan pengiriman tim Australia ke Tim-Tim dan tim dari Indonesia ke Australia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus