Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Padjadjaran (Unpad) menilai pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer pada jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025 dalam satu gelombang akan lebih efisien bagi pelaksana. Panitia ujian di kampus bisa maksimal menyiapkan sumber daya manusia, sistem teknologi informasi, ruangan, dan perangkat komputer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Intinya tidak ada masalah,” kata Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Zahrotur Rusyda Hinduan di Bandung, Kamis malam, 12 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Unpad sebelumnya menggelar UTBK SNBT yang terbagi menjadi dua gelombang. Namun, menurut Zahrotur, ujian dua gelombang tidak terisi penuh oleh peserta. “Dulu disediakan dua gelombang tapi tidak optimal penggunaan kapasitasnya,” ujar dia.
Kepala Kantor Seleksi Masuk Unpad (SMUP) Anas mengatakan pelaksanaan UTBK SNBT dalam satu gelombang dinilai lebih bagus. “Supaya memberi kesempatan lebih lama bagi perguruan tinggi untuk Seleksi Mandiri,” katanya.
Dia memperkirakan jumlah peserta UTBK SNBT 2025 yang memilih tempat ujian di kampus Unpad Jatinangor nantinya tidak akan terpengaruh atau berkurang dengan hanya satu gelombang ujian.
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Naomi Haswanto mengatakan pengumuman SNBT 2025 baru informasi umum. ”Belum spesifik, nanti akan detail di tanggal 16-17 Desember,” ujar Naomi, Kamis, 12 Desember 2024.
Sedangkan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang berpusat di Bandung sedang mempelajari dan melengkapi informasi Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 dari Direktorat Pendidikan dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Sejauh ini UPI belum menerima panduan resmi.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah akan menerapkan pelaksanaan UTBK SNBT 2025 dalam satu gelombang dari sebelumnya hingga dua gelombang. Secara keseluruhan waktu ujian akan digelar selama sepuluh hari dimana setiap harinya terbagi menjadi dua sesi.
Menurut Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB Eduart Wolok dalam konferensi pers di Kantor Kemendiktisaintek, Rabu, 11 Desember 2024, keputusan itu berdasarkan hasil evaluasi dari tahun sebelumnya. Gelombang kedua menurutnya hanya terisi oleh peserta dari daerah Jakarta dan sekitarnya.