Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Unpad Uji Praklinis Vaksin Antibodi

Pemerintah menggencarkan penelitian dan pengujian vaksin Covid-19 di Indonesia.

28 Desember 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Simulasi penyuntikan vaksin Covid-19 Sinovac di Pusat kesehatan Masyarakat Balai Kota Bandung, Jawa Barat, 23 Desember 2020. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Tim peneliti calon vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran (Unpad) tengah menguji praklinis vaksin berbahan utama antibodi dari ayam.

  • Ketua tim riset Toto Subroto mengatakan proses tahap pengujian sudah dimulai setelah dana baru saja turun dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN).

  • Hasil pemurnian antibodi nantinya akan diserahkan ke mitra peneliti di Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) di Bandung.

JAKARTA – Tim peneliti calon vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran (Unpad) tengah menguji praklinis vaksin berbahan utama antibodi dari ayam. Ketua tim riset Toto Subroto mengatakan proses tahap pengujian sudah dimulai setelah dana baru saja turun dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN). “Kami mengajukan sekitar Rp 1 miliar untuk uji praklinis,” kata Toto saat dihubungi Tempo, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Calon vaksin dari Unpad ini berbahan utama antibodi dari ayam. Tim bekerja sama dengan PT Tekad Mandiri Citra, sebuah perusahaan biofarmasetika hewan untuk memproduksi antibodi. Hasil pemurnian antibodi nantinya akan diserahkan ke mitra peneliti di Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) di Bandung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tim belum bisa menargetkan waktu hasil uji praklinis ini bisa rampung. Mereka berupaya secepatnya dengan prosedur yang ketat. Tim peneliti juga belum mengetahui kendala apa yang akan terjadi ketika penyuntikan vaksin ke hewan dilakukan dan prediksi dampaknya pada hewan.

Antibodi yang dibawa ke laboratorium Batan akan ditempeli iodium 131, kemudian disuntikkan ke hewan uji, yaitu mencit. Selanjutnya, tim akan melihat ke mana saja vaksin itu diserap dan organ tubuh mana yang paling banyak mengambil vaksin tersebut. Mereka mempelajari bio distribusi dan farmakokinetik serapan vaksin. “Yang paling penting keamanan. Toksisitasnya itu juga kita pantau,” ujar guru besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unpad itu.

Peneliti Batan, menurut dia, sudah berpengalaman melakukan uji praklinis pada hewan. Pembagian kerjanya adalah tim riset Unpad terkait dengan produksi antibodi hingga pemurniannya. “Rancangan risetnya ke hewan (uji) oleh orang Batan,” ucap Toto. Hasil dari riset dan evaluasinya akan dilaporkan tim secara berkala ke Kemenristek/BRIN.

Batas akhir pelaporan dari pendanaan riset ini, yaitu Oktober 2021. Tim peneliti Unpad merancang tiga kandidat vaksin Covid-19. Proses rintisannya berbarengan dengan pembuatan alat tes cepat antigen CePAD. Salah satu calon vaksinnya berupa antibodi yang berasal dari ayam dan telurnya.

Koordinator Peneliti Diagnostik Covid-19 Unpad, Muhammad Yusuf, mengatakan vaksin yang sedang diteliti berbasis leptida-liposom, rekombinan, dan vaksin pasif dari antibodi ayam. “Kans besarnya yang dari ayam itu untuk vaksin pasif. Itu yang sudah paling siap untuk uji praklinis. Kalau yang lain, masih pengembangan,” kata dia, Selasa lalu.

Antibodi dari ayam dan kuning telurnya ini sebelumnya telah diteliti dan digunakan sebagai bahan baku alat tes cepat antigen CePAD. Dari data riset itu diketahui antibodi yang dikembangkan tim memiliki tingkat kemurnian yang tinggi dan terbukti menangkap virus atau artinya menempel di virus.

Prinsip kerja calon vaksin itu seperti terapi plasma konvalesen sebagai upaya penyembuhan pasien Covid-19. Pada terapi tersebut, dokter mengambil antibodi dari plasma darah penyintas atau pasien Covid-19 yang telah sembuh ke pasien lain. “Jadi, kalau pada orang terkonfirmasi Covid-19 kemudian diberi antibodinya, diharapkan dapat menetralkan virus, sehingga replikasi virusnya bisa terhambat,” tutur Yusuf.

Penghambatan itu akan memberi waktu yang lebih untuk imunitas tubuh membunuh virus sebelum menginfeksi lebih banyak. Calon vaksin yang dikembangkan tim Unpad ini bisa menjadi alternatif karena plasma konvalesen harus diambil dari darah penyintas. Caranya kurang-lebih mirip seperti donor darah, sehingga harus diperhatikan kecocokannya, golongan darah, dan kontaminan dari penyakit lain.

Solusi alternatifnya dengan antibodi sintetik. Berdasarkan beberapa literatur dari tim periset di luar negeri, kata Yusuf, antibodi dari ayam dinilai berpotensi untuk menjadi bahan terapi dan vaksin Covid-19. “Pada pengujian ke influenza dan SARS-CoV-1, ada hasil yang baik,” ujar Sekretaris Pusat Riset Bioteknologi Molekuler dan Bioinformatika Unpad itu.

Pemerintah tengah menggencarkan penelitian dan pengujian vaksin Covid-19 di Indonesia. Virus Covid-19 juga dikabarkan menghadirkan varian baru. Namun Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan vaksin Covid-19 akan tetap efektif meski ada varian baru tersebut. “Meskipun yang diserang RDB (receptor binding domain), tidak akan terganggu struktur maupun antigenisitasnya, artinya vaksin masih tetap efektif meskipun ada varian baru ini,” kata dia, Kamis lalu.

 

ANWAR SISWADI (BANDUNG) | FRISKI RIANA | DIKO OKTARA


Unpad Uji Praklinis Vaksin Antibodi

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus