Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Upaya menggemboskan knpi

Sebanyak 24 ormas pemuda membuat pernyataan agar diakui statusnya sebagai anggota knpi. sejumlah pengurus knpi menganggap pernyataan itu usaha untuk menggemboskan knpi. peranan abdullah puteh besar.

22 Agustus 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SETELAH t4 tahun berdiri, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) tampaknya harus berubah. Tanda-tanda ini muncul dalam forum Musyawarah Pimpinan Paripurna (MPP), yang berlangsung di Cisarua, Bogor, pekan lalu. Sebanyak 24 ormas pemuda dalam forum itu membuat kesepakatan baru: agar ormas diakui dalam status sebagai anggota. "Angota KNPI nantinya, ya, ormas pemuda, titik. Ini seperti yang dikehendaki UU Keormasan," ujar Ketua HMI Saleh Khalid. Dengan demikian, menurut Khalid, KNPI tak perlu lagi memiliki anggota individual. "Biarlah ormas yang punya anggota individu," tuturnya. Pernyataan yang tertuang dalam Permufakatan Pcmuda Indonesia Jumat malam pekan lalu itu isi pokoknya adalah kesanggupan ormas pemuda untuk berhimpun dalam KNPI. Tapi dengan syarat, seperti yang dikemukakan oleh Saleh Khalid tadi. "Dan kami puas, target terlampaui," ujar Rully Chairul Azwar, Ketua Umum FKPPI (Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan Indonesia) yang ikut aktif merencanakan tuntutan itu. Selama ini, ormas pemuda merasa kehadirannya tak dianggap di KNPI. Dalam struktur organisasi, ormas hanya memperoleh "kapling" sempit di DP2 (Dewan Pertimbangan Pemuda), yang diketuai oleh Menpora. Instansi ini berfungsi hanya sebagai penasihat DPP KNPI. Tak lebih. Memang, banyak juga pos penting yang ditempati eksponen ormas pemuda, dari HMI, umpamanya, GMNI, atau Pemuda Muhammadiyah. Tapi, hubungan mereka ke induk organisasi sudah terputus. "Mereka sudah tcrcabut dari akarnya," ujar Habib Chirin Ketua Pemuda Muhammadiyah. Barangkali dengan alasan itu ormas pemuda itu membikin pernyataan. Garis haluan KNPI, menurut pernyataan itu, diminta dirumuskan melalui Kongres Pemuda Indonesia. Bukan lewat kongres KNPI, karena disitu wakil ormas tak memiliki hak suara. Lalu, struktur organisasi dan program KNPI hendaknya, "merupakan perwakilan formal ormas pemuda," begitu bunyi tuntutan lainnya. Maka, dalam soal struktur, "KNPI sebagai wadah berhimpunnya pemuda, konsekuensinya ya harus menjamin kami bisa ikut merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi semua program yang ada," kata Rully Chairul dari FKPPI ini. Berhasilnya pernyataan ormas pemuda itu menjadi kesepakatan MPP KNPI memang tak lepas dari peran yang dimainkan Abdullah Puteh, Ketua KNPI. Ini unik, mengingat para penanda tangan deklarasi itu hampir semuanya berstatus peserta peninjau. Semua berjalan mulus setelah Puteh, sekitar dua jam, mondar-mandir melobi tokoh-tokoh kedua pihak. "Beberapa kawan KNPI memang sempat berprasangka dengan kesepakatan ketua-ketua ormas itu. Tapi saya juga dicurigai pihak ormas, dikira saya mau menjebak," ujar Puteh. Untuk memuaskan kedua belah pihak, Abdullah Puteh menerakan tanda tangannya bersama 24 penandatangan lain. Dan bahkan deklarasi ormas tadi ditetapkan sebagai materi pokok kongres KNPI, Oktober mendatang. Memang, tak semua hal yang tercantum dalam deklarasi ormas itu disetujui Puteh. Namun, dia toh tetap menggulirkan deklarasi itu menjadi gol di forum MPP. "Saya memang menganggap pernyataan ketua-ketua ormas pemuda itu perlu sebagai referensi dalam kongres KNPI nanti," ujarnya. Perubahan struktur organisasi di KNPI dijanjikan oleh Puteh. "Perubahan organisasi jelas akan kami lakukan," tuturnya. Memang, keputusan final akan lahir dalam kongres nanti. Tapi, "Kemungkinan terjadinya perombakan sudah 70%," ujarnya, yakin. Majelis Pemuda Indonesia (MPI) seperti telah direkomendasikan dalam sidang komisi MPP, kelak akan menggantikan DP2. MPI, menurut Puteh, akan berfungsi sebagai badan legeslatifnya DPP NPI. Secara ex-officio ketua ormas pemuda yang tergabung dalam KNPI akan duduk di MPI itu. Puteh juga setuju atas masuknya orang-orang ormas dalam DPP KNPI. "Maka kawan-kawan di KNPI hendaknya menyadari bahwa sebagian jatah mereka nantinya bakal ditempati kawan-kawan dari ormas pemuda," tuturnya. Utusan ormas, tentu, harus ada mandat dari ormas masing-masing. "Tapi ormas tetap tak akan diberi hak untuk me-recall orang-orangnya di KNPI," tutur Puteh. Yang tak disetujui Puteh adalah keinginan ormas agar KNPI hanya beranggotakan ormas semata, tanpa anggota individu. Karena ide dasar KNPI bertolak dari deklarasi pemuda 23 Juli 1973, yang menghendaki keanggotaan perseorangan. "Memang, kita harus menjawab UU Keormasan, tapi jangan sampai ide dasar KNPI kita biarkan bubar," ujarnya. Di kubu Puteh sendiri masih ada ketidakpuasan. "Kalau kita penuhi tuntutan ormas berarti eksistensi KNPI turun 50%," ujar seorang pengurus KNPI. "Kami kebobolan," ujar sumber TEMPO di DPP KNPI. Persyaratan yang diajukan ormas, oleh tokoh ini, dianggap menyudutkan organisasinya. "Mereka mau menggembosi KNPI," ujarnya, kesal. Suara senada sebenarnya terdengar juga dari Ketua Panitia Pelaksana MPP, Postdam Hutasoit, beberapa saat sebelum menutup sidang. "Permufakatan Pemuda Indonesia akan dijadikan referensi dalam kongres KNPI nanti," ujarnya menjanjikan. Pertemuan tiga hari di Cisarua itu dihadiri oleh hampir 200 orang. Pengurus KNPI Pusat dan Daerah hadir sebagai peserta ptnuh, sedangkan eksponen ormas pemuda hanya sebagai peninjau. Forum itu boleh dikatakan membahas topik tunggal: soal penyesuaian diri KNPI terhadap kehendak UU no. 8 tahun 1985 tentang Keormasan. Dalam perundangan itu, KNPI memang disebut sebagai suatu wadah tempat berhimpunnya semua ormas pemuda. Pernyataan itu sendiri sebetulnya dipersiapkan di luar forum MPP. Di sela-sela acara MPP, para eksponen ormas pemuda itu berkumpul, berdiskusi, dan merumuskan sikap. Sepintas, pernyataan itu tak mengandung persyaratan keras. Syarat-syarat yang diminta dikemukakan secara halus, tersembunyi di balik kata-kata "dasar-dasar permufakatan". Tapi, isinya tegas. Setelah berhimpun nanti, begitu antara lain syarat yang diminta, ormas mesti dalam status anggota. Putut Tri Husodo & Yopie Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus