Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jika proses persalinan biasanya dilakukan di rumah sakit ataupun puskesmas, tapi bidan Awanthy Pangas yang bekerja di Puskesmas Lantiobung, Kecamatan Bangkurung, Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah ini membantu seorang ibu melahirkan di perahu dalam cuaca ekstrem di perariran Banggai Laut, Rabu 21 Juli 2021.
Video viral berdurasi 30 detik tentang persalinan tersebut beredar melalui kanal Facebook milik Antania Ahmad yang juga seorang tenaga kesehatan di puskesmas tersebut. “Merujuk pasien ibu hamil, qadarullah melahirkan dalam perjalanan,” tulisnya di kanal Facebook.
Video yang diunggahnya pada 21 Juli 2021 pukul 22.18 tersebut, tampak seorang bidan tengah menangani proses persalinan. Berbekal alat medis seadanya, persalinan tersebut berjalan lancar dan suara ombak menyatu dengan suara tangisan bayi. “Alhamdulillah, ibu dan bayi selamat. Salut sama semua bidan,” tulis Antania.
Antania yang bekerja sebagai penyuluh kesehatan masyarakat di puskesmas tersebut, menceritakan kepada Tempo.co, proses persalinan terjadi di perahu yang akan menuju ke Rumah Sakit Banggai. Pasien tersebut, Sumarti Sawali, 42 tahun yang datang ke puskesmas pada Rabu pagi, harus dirujuk kerumah sakit karena mengalami risiko tinggi. “Pasien dirujuk karena tekanan darahnya tinggi,” kata Antania.
Perjalanan dari puskesmas ke Rumah Sakit Banggai hanya bisa dilalui dengan jalur laut yang memakan waktu dua jam perjalanan dengan menggunakan perahu. “Sebelumnya, pasien tersebut datang pagi dan segera dirujuk (ke Rumah Sakit Banggai), karena sedang musim hujan dan musim ombak, jadi ditunggu dulu hingga hujan reda dan ombak tidak kencang,” ujarnya.
Dengan keadaan tersebut, pasien beserta rombongan—7 orang termasuk pasien, kerabat pasien, tenaga medis, dan pemilik perahu—berangkat menuju ke rumah sakit pukul 16.30. Dalam perjalanan tersebut, menurut Antania kondisi di perahu cukup menegangkan, mengingat keadaan ombak yang masih bergelombang. Dan, 30 menit terapung di lautan, Sumarti melahirkan seorang bayi laki-laki.
Lebih lanjut, terkait peralatan medis yang dibawa ketika perjalanan, awalnya hanya untuk berjaga-jaga apabila terjadi proses persalinan di perjalanan. “Pas ibunya bilang bayinya sudah mau keluar, jadi teman saya yang bidan langsung ambil tindakan di tengah laut. Dan kapal juga jalan terus waktu pas melahirkan itu karena bergelombang. Itu kapalnya miring kanan, miring kiri,” ujarnya kepada Tempo.co, 23 Juli 2021.
Untuk bidan yang menangani proses persalinan tersebut yaitu Awhanty Pangas. Sementara, Antania Ahmad ditugaskan untuk menemani pasien tersebut karena sedang menerima tugas piket di puskesmas. Sedangkan Antania awalnya ingin melakukan tugas di Dinas Kesehatan Banggai esok harinya. “Sebenarnya saya mau berangkat besok (Kamis, 22 Juli 2021), jadi saya diajak ikut sama-sama, karena takut pasiennya kenapa-kenapa dan kasian juga bidannya sendiri,” kata Antania, berkisah.
GERIN RIO PRANATA
Baca: Pengakuan Eksistensi Suku Andio di Ultah Kabupaten Banggai ke-61
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini