Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mubarok berubah. Sekonyong-konyong tubuhnya menggeliat menahan gatal, dua tangannya sibuk menggaruki sekujur badan, dan dahinya mengernyit. Ia gelisah. Tapi lihat, setelah menguap beberapa kali, suasana hatinya seperti berubah. Ia mengerling pada seorang gadis manis di sampingnya, tangannya hendak meraih sang gadis. Kini matanya terbuka lebar, ia pun terkesima. Tetangganya bukan gadis manis itu, melainkan seorang pria berkumis.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo