Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mengungkapkan alasan terkait wakil kepala daerah yang hanya mengikuti penutupan pada agenda retret di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, yang berlangsung pada 21 hingga 28 Februari 2025. Menurut Bima, keputusan tersebut diambil sebagai bagian dari kebijakan pemangkasan anggaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tapi kemudian karena efisiensi, kami ingin juga teman-teman (kepala daerah terpilih) itu lebih cepat untuk bekerja," kata Bima saat ditemui di Kantor Kemendagri pada Ahad, 16 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Politikus PAN itu juga menjelaskan bahwa keterbatasan tempat menjadi salah satu alasan. Menurut Bima, kapasitas tenda di lokasi retret tidak mencukupi untuk menampung seluruh peserta jika ikut melibatkan wakil kepala daerah. "Kami harus mencarikan lagi (tendanya) begitu. Jadi untuk sementara tahapan ini wakilnya bergabung di ujung saja," ujarnya.
Meski begitu, Bima mengatakan tidak menutup kemungkinan jika ada pembekalan khusus untuk wakil kepala daerah. Hal tersebut tentunya dengan perencanaan yang terpisah dari retret di Magelang.
Di lain kesempatan, Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa berharap ada tahapan yang secara khusus memberikan pembekalan kepada wakil kepala daerah. Sebab, kata mantan Menteri Sosial itu, wakil kepala daerah hanya dijadwalkan hadir pada penutupan agenda retret kepala daerah.
"Ini hanya kepala daerah, penutupannya baru dengan wakil kepala daerah. Sebenarnya mudah-mudahan ada tahap berikutnya untuk Waka," kata Khofifah usai menjalani pemeriksaan kesehatan di Kemendagri, Ahad. Ia didampingi oleh wakilnya, Emil Elestianto Dardak.
Khofifah mengatakan pembekalan untuk wakil kepala daerah merupakan agenda yang penting. Sebab, kemitraan strategis antara kepala daerah dan wakilnya berperan krusial dalam meningkatkan produktivitas di masing-masing daerah. "Meskipun saya dan Mas Emil ini sudah lima tahun kami bersama-sama membangun Jawa Timur. Tapi kan bahwa interaksi dengan beberapa bupati, wali kota yang baru," ujar dia.
