Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury membantah adanya insiden sejumlah peserta Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT Iklim COP 28 meninggalkan tempatnya atau walk out saat Presiden Joko Widodo atau Jokowi berpidato. Presiden berpidato di KTT tersebut pada Jumat, 1 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sama sekali tidak betul,” kata Pahala saat dikonfirmasi melalui pesan singkat pada Rabu, 6 Desember 2023. Saat event berlangsung, Pahala berada di lokasi bersama Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabar soal insiden sejumlah peserta walk out awalnya tersebar di media sosial. Akun @widodol_joko mengunggah menunjukan foto presiden sedang pidato di ajang tersebut.
“PESERTA KONPERENSI WALK-OUT. Presiden Jokowi ke Dubai bicara di conference lingkungan COP28 _& pada kesempatan Jokowi berpidato ditinggal oleh para audience yang sebagian besar terdiri dari delegasi NGO Global seperti Greenpeace, Walhi, Save Borneo dan NGO lainnya. Benarkah?” tulis @widodol_joko.
Pahala sebut tak ada perwakilan NGO
Pahala Mansury menjelaskan penyampaian pernyataan nasional saat itu dilaksanakan di dua ruang terpisah sehingga audiens terbagi dua. Selain juga ada berbagai pertemuan acara sela dan pertemuan bilateral yang dihadiri delegasi pada saat yang sama.
Menurut Pahala, alih-alih ditinggalkan, justru Jokowi mendapat apresiasi dalam beberapa forum terkait pencapaian penurunan emisi. “Khususnya terkait dengan restorasi mangrove dan penurunan deforestasi,” katanya.
Dalam ruangan itu, menurut dia, tiap negara hanya diwakili oleh tiga orang saja. Untuk delegasi Indonesia, menurut dia, diwakili Presiden Jokowi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dan dirinya. Dia memastikan tidak ada perwakilan NGO yang hadir saat itu.
Jokowi paparkan keberhasilan Indonesia turunkan emisi karbon
Dalam pidatonya di COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab, Presiden Jokowi memaparkan kesuksesan Indonesia menurunkan emisi karbon dalam periode 2020-2022. Presiden menyebut Indonesia sukses menurunkan emisi karbon hingga 42 persen, dibandingkan dengan perencanaan Business as Usuall (BAU) pada 2015.
Presiden juga menyinggung tentang investasi pertanian yang disebut bisa menghasilkan energi ramah lingkungan dalam pidato di COP28. Hal itu dilakukan sebagai bentuk pengenalan kekayaan hasil alam Indonesia ke negara-negara lain. Pasalnya, lahan pertanian di Indonesia diklaim oleh Jokowi sangat bagus dan produktif
"Investasi di bidang pertanian sangat penting, mengingat bahwa produk pertanian juga dapat menghasilkan energi yang ramah lingkungan," kata Jokowi. "Indonesia memiliki keuntungan lahan yang melimpah dan subur, dengan sumber daya manusia yang mencakup 30 persen usia produktif," kata kepala negara.
DANIEL A. FAJRI