Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Wiranto: Oknum GP Ansor Tak Mungkin Sengaja Bakar Bendera

Menurut Wiranto, pembakaran yang dilakukan oknum GP Ansor semata-mata untuk menertibkan bendera tersebut.

23 Oktober 2018 | 16.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah tokoh menghadiri acara apel Hari Santri Nasional di Lapangan Dadaha, Tasikmalaya, Jawa Barat pada hari ini, Senin, 22 Oktober 2018. Tokoh-tokoh tersebut di antaranya, Calon wakil presiden Ma'ruf Amin, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Panglima Santri Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dan juga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto. TEMPO/Dewi Nurita

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan pembakaran bendera hitam bertulisan kalimat tauhid yang muncul dalam video viral tak mungkin sengaja dilakukan. Menurut dia, pembakaran yang dilakukan oknum Gerakan Pemuda (GP) Ansor semata-mata untuk menertibkan bendera tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sebagai ormas Islam, tidak mungkin dengan sengaja membakar bendera kalimat tauhid yang sama artinya melakukan penghinaan terhadap diri sendiri," ujar dia di kantornya, Selasa, 23 Oktober 2018.

Menurut Wiranto, pembakaran bendera yang dilakukan oknum GP Ansor semata-mata untuk membersihkan kalimat tauhid yang dimanfaatkan ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Sebab, kata dia, ormas HTI telah dilarang keberadaannya di Indonesia.

Wiranto menuturkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga menyesalkan pembakaran bendera tauhid itu telah menimbulkan kesalahpahaman. PBNU, kata dia, sudah meminta GP Ansor mengklarifikasi kejadian tersebut. "GP Ansor telah menyerahkan ketiga oknum Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk diusut kepolisian melalui proses hukum yang adil," ucapnya.

Sebelumnya, beredar video viral terkait dengan pembakaran bendera berkalimat tauhid. Dalam video berdurasi 02.05 menit itu, terlihat seorang anggota berbaju Banser membawa bendera berwarna hitam bertulisan kalimat tauhid. Belasan anggota Banser lain kemudian berkumpul untuk bersama-sama menyulut bendera tersebut dengan api. Sebagian dari mereka mengenakan pakaian loreng khas Banser lengkap dengan baret hitam.

Tak hanya membakar bendera, mereka tampak membakar ikat kepala berwarna hitam bertulisan aksara Arab itu. Agar kedua benda lebih cepat dilalap api, mereka menggunakan koran yang juga telah disulut. Sementara itu, ada salah satu dari mereka yang mengibarkan bendera Merah Putih berukuran besar.

Saat api mulai besar dan melalap setengah bendera, sejumlah anggota Banser makin semangat menyanyikan lagu NU. Beberapa di antaranya seraya mengepalkan tangan seirama dengan nada lagu yang dinyanyikan.

SYAFIUL HADI | ANDITA RAHMA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus