Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

12 Musikus Tradisi Unjuk Kebolehan di Acara Guyup Musik Nusantara

Para musikus tradisi menampilkan kebolehan masing-masing dalam acara Guyup Musik Nusantara yang tayang di saluran Youtube Budaya Saya.

22 Mei 2020 | 07.45 WIB

Seniman tradisi memainkan alat musik tradisional dalam acara Guyup Musik Nusantara yang tayang di saluran Youtube Budaya Saya pada Senin, 19 Mei 2020. Foto: Youtube
Perbesar
Seniman tradisi memainkan alat musik tradisional dalam acara Guyup Musik Nusantara yang tayang di saluran Youtube Budaya Saya pada Senin, 19 Mei 2020. Foto: Youtube

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 12 musikus tradisi menyajikan penampilan singkatnya dengan instrumen masing-masing dalam acara Guyup Musik Nusantara. Acara itu tayang di saluran Youtube Budaya Saya pada Senin, 19 Mei 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Penampilan mereka ditutup dengan tembang Indonesia Pusaka dari petikan gitar Ridho Hafiedz, personel grup band Slank. Ridho memainkan tembang karya Ismail Marzuki ini sambil sedikit berimprovisasi dengan gitarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Para musikus tradisi yang tersebar dari Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jakarta, Yogyakarta, Solo Jawa Tengah, Kalimantan, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua. Selama satu menit mereka memainkan instrumen yang mereka mainkan seperti suling, biola, suling, kerang laut, gambus, kecapi, sape, dan ada pula yang bernyanyi.

Penyanyi Oppie Andaresta membawakan acara Guyup Musik Nusantara. Acara yang tayang di saluran Youtube Budaya Saya, Senin, 19 Mei 2020. Foto: Youtube

Sebelum menampilkan kebolehan masing-masing, para musikus tradisi ini melakukan bincang-bincang seputar pengalaman mereka bermusik dan kegiatan semasa pandemi Covid-19. Bincang-bincang yang dipandu oleh Oppie Andaresta ini berlangsung seru.

Pada umumnya para musikus itu mengeluhkan betapa dampak pandemi Covid-19 yang sangat signifikan terhadap aktivitas mereka. Bagaimanapun juga, dapur harus tetap ngebul.

Seniman bernama Taufik dari Riau menceritakan, selama pandemi dia tetap berkreativitas dan bekerja sama dengan seniman lain. "Pokoknya apapun harus dibuat, berkarya, berkolaborasi dengan seniman lain," ujarnya. Ada pula seniman bernama Glen yang malu-malu menceritakan usaha sablon yang ditekuni.

Seniman tradisi bernama Glen memainkan alat musik dari kerang bernama tabura. Foto: Youtube

Ada Deni dari Yogyakarta yang tetaap berkarya dan berupaya melalui media sosial sambil mengajar perkusi. Mereka juga berbagi pengalaman dengan musik tradisi yang ditekuni. Muhamad Ichlas atau Cilay beberapa kali mengikuti festival musik internasional di luar negeri, hingga yang terakhir masuk sebagai salah satu nomine.

Gondrong Gunarso yang berkreasi dengan alat musiknya dan berkolaborasi dengan Ghost Gamelan di Inggris dan Prancis. Gondrong seharusnya tampil dalam pentas kolaborasi di Inggris pada April 2020. Tapi semua itu batal karena pandemi Covid-19.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus