Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Eka Kurniawan Tolak Anugerah Kebudayaan Pemerintah, Apa Kata Juri

Eka Kurniawan tak akan datang di acara penyerahan penghargaan Anugerah Kebudayaan dan Maestro Seni Tradisi 2019 malam nanti.

10 Oktober 2019 | 16.39 WIB

Eka Kurniawan. Facebook/@Eka Kurniawan
Perbesar
Eka Kurniawan. Facebook/@Eka Kurniawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Penulis Eka Kurniawan menolak penghargaan Anugerah Kebudayaan dan Maestro Seni Tradisi 2019 untuk kategori Pencipta, Pelopor dan Pembaru dari pemerintah. Penulis buku Cantik Itu Luka, ini menjelaskan alasan penolakan tersebut melalui akun Facebook-nya pada Rabu, 9 Oktober 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ketua Tim Penilai Kategori Pencipta, Pelopor, dan Pembaru pada Anugerah Kebudayaan dan Maestro Seni Tradisi 2019, Dolorosa Sinaga menghormati keputusan Eka Kuniawan menolak penghargaan yang rencananya diserahkan secara simbolik pada malam nanti, Kamis 10 Oktober 2019. "Kalau dia menolak atau kalau dia menerima, itu persoalan dia bukan negara," kata Dolorosa kepada Tempo. "Yang jelas, negara memberikan penghargaan kepada dia atas seluruh apa yang sudah dikerjakan."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dolorosa Sinaga menjelaskan semua prosedur dalam proses seleksi sudah dilalui. "Dia (Eka Kurniawan) sudah membuat profil. Kemudian dia punya pikiran menolak, itu biasa saja," kata Dolorosa. Anugerah Kebudayaan dan Maestro Seni Tradisi ini, dia menjelaskan, berarti pemerintah sudah memberikan penghargaan atas peran, jasanya, manfaat, dan inspirasinya bagi masyarakat.

Dalam menilai penghargaan, Dolorosa menjelaskan, merupakan sesuatu yang tidak terukur karena menjadi sebuah nilai virtue. "Virtue itu tidak pernah bisa dinilai. Itu adalah sebuah kebajikan, melebihi takaran," ucap dia.

Seniman Patung Dolorosa Sinaga. TEMPO/Dhemas Reviyanto

Kendati tak mempersoalkan keputusan Eka Kurniawan menolak anugerah tersebut, Dolorosa menyatakan sesuatu yang mungkin bisa dipertimbangkan. "Ketika menerima, dia bisa mengkritik pemerintah di dalam pidatonya atau bentuk lain, terserah," ucap Dolorosa. "Domain dia adalah memberikan kritik kepada pemerintah yang menurut saya sangat bagus."

Pada unggahan di Facebook berjudul Apakah Negara Sungguh-Sungguh Memiliki Komitmen dalam Memberi Apresiasi Kepada Kerja-Kerja Kebudayaan?, Eka Kurniawan menceritakan bagaimana dia masuk dalam nominasi penerima Anugerah Kebudayaan dan Maestro Seni Tradisi 2019. Dia bertanya apa yang diterima jika mendapat anugerah itu.

Setelah mengetahui jawabannya, Eka kemudian membandingkannya dengan penghargaan yang diterima atlet Asian Games 2018. Dia juga mempertanyakan komitmen pemerintah terhadap kerja-kerja kebudayaan, termasuk nasib para sastrawan dan seniman.

Dari situ, Eka Kurniawan menyimpulkan Negara tak mempunyai komitmen yang meyakinkan atas kerja-kerja kebudayaan. "Saya memutuskan tidak datang pada tanggal 10 Oktober 2019 bahwa saya menolak Anugerah Kebudayaan dan Maestro Seni Tradisi 2019," tulis dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus