Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dua anak buah Presiden Joko Widodo atau Jokowi, yaitu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin datang ke rumah duka Sentosa Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Keduanya datang melayat pendiri Grup Sinar Mas Eka Tjipta Widjaja yang meninggal dunia pada Sabtu, 26 Januari 2019, pukul 19.43 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Jonan datang sekitar pukul 11.40 WIB, menggunakan mobil Toyota hitam dengan nomor polisi B 1243 RFS. Empat menit kemudian, pukul 11.44 WIB, giliran Syafruddin yang datang menggunakan mobil Range Rover hitam berplat B 1919 AL. Keduanya langsung masuk ke dalam salah satu ruangan di rumah duka tempat jasad Eka Tjipta disemayamkan.
"Beliau orang besar, ini tokoh hebat," kata Jonan saat ditemui usai melayat. Jonan mengaku kenal dengan sebagian dari anggota keluarga Eka Tjipta sehingga menyempatkan hadir untuk memberi penghormatan.
Walau begitu, Jonan lupa kapan pertama kali Ia kenal dengan Eka Tjipta. Bekas Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) ini juga mengaku sebenarnya tidak pernah berkomunikasi dengan Eka, namun hanya dengan anggota keluarga almarhum saja. "Tapi yang paling diteladani adalah usaha beliau membangun bisnis dengan kerja keras dan sungguh-sungguh," ujarnya.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin datang melayat pendiri Sinar Mas Group Eka Tjipta Widjaja di rumah duka Sentosa Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Minggu, 27 Januari 2019. Tempo/Fajar Pebrianto
Eka Tjipta Widjaja lahir 27 Februari 1921 dan pada 2018 dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia ketiga oleh Forbes tahun 2018 dengan kekayaan senilai Rp 205 triliun. Ia merupakan orang pertama terkaya di Indonesia menurut Majalah Globe Asia edisi bulan Desember 2012 dengan kekayaan mencapai US$ 8,7 miliar.
Selain pejabat negara, sejumlah pengusaha juga hadir melayat, salah satunya Ketua Properti dan Kawasan Ekonomi, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sanny Iskandar. Ia mengatakan bahwa memang Eka telah menderita sakit yang cukup lama. "Ya memang sakit, karena udah tua saja," ujarnya.
Sanny menyebut Eka akan dimakamkan pada Sabtu, 2 Februari 2019, di Desa Marga Mulya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Namun bukan di San Diego Hills, melainkan di lokasi pemakaman keluarga.
Bagi Sanny, Eka Tjipta Widjaja adalah sosok pebisnis yang bekerja dengan jujur dan penuh integritas. Bisnis yang digarap Eka, kata dia, juga ditujukan untuk kemakmuran masyarakat. Salah satunya yaitu ketika Eka pun mendirikan Yayasan Eka Tjipta yang bergerak di bidang pendidikan dan lingkungan.