Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pengamat: Tambahan Anggaran Subsisi Pupuk Rp 14 Triliun Tak Akan Genjot Produksi Pertanian

Pengamat Eliza Mardian mengatakan penambahan anggaran untuk pupuk subsidi hanya akan mengurangi biaya produksi yang dikeluarkan petani.

4 Januari 2024 | 07.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Stok pupuk subsidi yang berada di gudang lini I (produsen) sampai dengan lini IV (kios resmi) sebanyak 2,2 juta ton.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat pertanian dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Eliza Mardian menyoroti pernyataan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang akan menambah alokasi anggaran untuk pupuk subsidi sebesar Rp 14 triliun pada 2024. Menurutnya, penambahan anggaran tidak akan berdampak signifikan pada produksi pertanian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalau menghitung pengaruh anggaran pupuk terhadap jumlah produksi pasti hasilnya tidak akan signifikan meningkatkan produksi. Untuk meningkatkan produktivitas tidak bisa hanya mengandalkan anggaran pupuk saja. Keliru jika ada anggapan bahwa dengan anggaran ditambah, produksi auto meningkat," ujar Eliza dalam keterangannya kepada Tempo pada Rabu, 3 Januari 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya, penambahan anggaran untuk pupuk subsidi hanya akan mengurangi biaya produksi yang dikeluarkan petani. Padahal, kata Eliza, hanya 10 sampai 12 persen dari total biaya produksi pertanian yang digunakan untuk belanja pupuk. 

"Menambah anggaran pupuk subsidi ini setidaknya mengurangi beban petani yaitu biaya produksi dalam membeli pupuk, karena jika anggaran dikurangi, jatah pupuk subsidi yang didapatkan petani itu berkurang. Sehingga petani harus membeli pupuk non subsidi yang harganya 2,5 kali lipat lebih mahal dibandingkan pupuk subsidi," ucapnya. 

Ia mengatakan untuk meningkatkan produksi pertanian, penambahan anggaran tidak cukup. Peningkatan produksi membutuhkan pendukung lainnya yang sama penting. "Misalnya revitalisasi irigasi, penggunaan benih yang bagus, penanganan hama dan penyakit tanaman yang presisi dan model tanamnya yang sesuai dengan karakteristik lahan," kata dia. 

Maka, kata dia, penambahan anggaran ini sebenarnya lebih ke menjaga margin petani dan menekan biaya produksi agar minat petani menanam tetap terjaga.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyebut, pemerintah akan menambah alokasi anggaran untuk pupuk subsidi menjadi Rp 14 triliun pada 2024. Hal ini dilakukan untuk menutup kekurangan pupuk di lapangan. 

"Sehingga di 2024 saya sudah ngomong ke Menteri Keuangan agar subsidi pupuk ditambah senilai angka hitung-hitungan kita Rp 14 triliun harus ditambah untuk menutup kekurangan pupuk yang ada di lapangan,”ujar Jokowi dalam agenda Pembinaan Petani Se-Provinsi Jawa Tengah yang disiarkan secara virtual pada akun youtube Sekretariat Presiden yang dikutip pada Rabu, 3 Januari 2023. 

Meski demikian, pengajuan penambahan anggaran ini masih harus mendapatkan persetujuan DPR. “Bahwa pengajuan seperti itu harus mendapatkan persetujuan DPR, nah ini belum. Ini dari Menteri Pertanian sudah mengajukan, dari Kementerian Keuangan akan dorong segera bisa direalisasikan,” ujarnya. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus