Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polres Metro Jakarta Timur masih menyelidiki dua warga sipil yang terlibat pengeroyokan terhadap aktivis sekaligus Ketua Bidang Politik Hukum dan Keamanan Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Rizki Agus Saputra. Selain dua warga sipil, anggota TNI Angkatan Udara, Praka RA diduga terlibat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sementara ini masih dilakukan penyelidikan," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur Kompol Suardi Jumaing ketika dihubungi, Rabu, 20 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terpisah, kuasa hukum korban, Zainur Ridlo berharap agar pihak kepolisian dapat segera menemukan pelaku dua warga sipil tersebut.
"Kami harap dengan segala kemampuan kepolisian bisa segera menemukan pelaku dengan cara identifikasi orang di video dan sekitar kejadian untuk dimintai keterangan," ujarnya, Rabu, 20 Desember 2023.
Sementara itu, anggota TNI Angkatan Udara Praka RA sudah menjalani proses hukum di Satpom Lanud Halim Perdanakusuma. Hal ini disampaikan oleh Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar pada Ahad, 17 Desember 2023.
Kejadian pengeroyokan ini terjadi pada Jumat siang, 15 Desember 2023, ketika korban sedang mengendarai sepeda motor dari Rumah Sakit Islam Pondok Kopi.
Menurut korban, peristiwa itu terjadi saat dia dalam perjalanan pulang dari rumah sakit setelah menjenguk istrinya. Dari arah belakang, tiba-tiba ada orang yang membunyikan klakson.
Pengendara itu lantas mendahului dan menghadang Rizki dengan melontarkan kata-kata kasar. Perbuatan itu dilakukan sebanyak tiga kali.
Tetapi, Rizki mencoba mengabaikannya karena menduga orang itu membawa senjata tajam. "Jadi saya mau pulang untuk makan, tiba-tiba saya diserang oknum tidak dikenal," kata Rizki dalam keterangan tertulisnya yang diterima pada Ahad, 17 Desember 2023.
Korban lantas menepi dan melihat orang yang mengusiknya itu anggota TNI bersama dua rekannya yang tidak berseragam. Penganiayaan terhadap Rizki pun tidak terhindarkan.
Rizki merasa dicekik, ditendang, dipukul hingga bajunya robek. Dia sempat melawan, tapi tidak bisa menangkis serangan dari tiga orang itu yang terus memukul.
Pengeroyokan dilerai oleh warga di sekitar Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kecamatan Cakung, di seberang Stasiun Buaran Lama. Korban pun menjauh agar tidak terjadi perusakan laptop dan handphone miliknya.
"Tapi tetap dikejar oleh oknum TNI, lalu teriak-teriak mau membunuh sambil menepuk dada, saya ini militer," kata Rizki.
Akibat dikeroyok oleh anggota TNI itu, aktivis KAMMI itu mengalami luka memar dan lebam di kepala. Kejadian ini dilaporkannya ke Polisi Militer setempat.