Dalam artikel TEMP0, 11 September, Agama, terlihat kebenaran firman Tuhan Yang Maha Esa, bahwa kebanyakan manusia hanya mementingkan kehidupan di dunia. Perkawinan hanya demi cinta, kesenangan, kebahagiaan(?), dan aman, tidak ada yang memperkarakan. Kalau hanya berpikir untuk kesejahteraan dunia saja urusan akhirat urusan masing-masing cukuplah dengan aturan adat kebiasaan, meskipun itu aturan jahiliyah. Bila perkawinan juga dikaitkan dengan kesejahteraan akhirat, tidak dapat dilepaskan hukum agama yang juga mengatur bagaimana cara untuk sejahtera dunia dan akhirat. P4 menyebutkan: Semua yang diputuskan secara musyawarah dan mufakat harus dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam agama Islam ada hukum munakahah (aturan pernikahan), di antaranya, Surat Al Maidah ayat 5: ''Pada hari ini dihalalkan bagi kamu yang baik-baik. Makanan orang-orang yang diberi kitab halal bagi kamu dan makanan kamu halal bagi mereka. Dan wanita-wanita yang menjaga kehormatannya di antara wanita beriman, dan wanita baik-baik dari yang diberi kitab sebelum kamu, jika kamu bayar emas kawinnya dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina, dan bukan kamu buat gundik. Dan barang siapa kafir setelah beriman (tidak mau beriman), hapuslah amalannya dan di akhirat ia termasuk orang- orang yang rugi.'' Pada awal ayat: tentang makanan. Kita tahu tak semua makanan ahli kitab halal bagi orang Islam yang beriman. Banyak ayat dalam Quran tentang makanan yang baik dan halal yang wajib dipelajari. Begitu juga banyak ayat dalam Quran tentang pernikahan, di antaranya surat Al Baqarah ayat 221. Dan sangat banyak ayat dalam Quran tentang orang-orang beriman, orang kafir, dan orang ahli kitab (Yahudi & Nasrani). Makanya, untuk mencari jalan yang benar dalam segala persoalan hidup, kembalilah ke jalan yang lurus: Quran dan sunah rasul-Nya. Dan yang ingin menikah dengan mereka yang berbeda agama, lebih baik batalkan saja. Apakah calon pasangan yang seagama yang tentunya akan sama cita-cita di dunia dan akan sama pula aturannya menghadapi mati nanti sudah tidak ada lagi? DR. ALIASFAR, DSA. Jalan Ketapang 12 Pontianak 788122
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini