Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KEDUANYA menghabiskan malam penggantian tahun tidak dengan hura-hura. Yang satu, selepas magrib berzikir bersama dengan 3.000 jemaah Majelis Zikir SBY Nurussalam di Masjid Baiturrahim, Istana Negara Jakarta.
Dipimpin Imam Masjid Kwitang, Habib Abdurrahman al-Habsy—salah satu guru spiritual Yudhoyono—Presiden di sana hingga masuk waktu Isya. ”Kami berdoa demi bangsa, agar Pak SBY membawa bangsa ini sejahtera,” kata Habib Abdurrahman.
Berjarak kurang dari 10 kilometer dari Istana Negara, Wakil Presiden Jusuf Kalla berzikir di Masjid Agung Sunda Kelapa. Masjid itu memang hanya sepelemparan batu dari kediaman Kalla di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. Di masjid ini turut bergabung sekitar 2.000 jemaah. Malam itu Kalla bermunajat hingga usai salat subuh.
Perang zikir? Mungkin tidak. Tapi sumber Tempo di lembaga kepresidenan mengungkapkan, pada malam tahun baru lalu agenda Yudhoyono sebenarnya bernyanyi di Monas. Demi alasan keamanan, rencana itu tak disampaikan sebelumnya. Yang pasti, menurut sumber ini, sejak sore Monas telah disterilkan. Entah mengapa, sepulang dari kunjungan ke lokasi bencana di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Yudhoyono urung ke Monas dan memilih berzikir.
Staf khusus Yudhoyono, Munawar Fuad Nuh, menyanggah ihwal perubahan agenda mendadak ini. Menurut Fuad, zikir malam tahun baru sudah jadi agenda tahunan Yudhoyono. ”Zikir itu ibadah. Jadi, baik kan?” katanya. Ketua Yayasan Majelis Zikir SBY Nurussalam, Harris Thahir, menguatkan pendapat Fuad. Menurut Harris, bermalam tahun baru bareng majelis zikir yang ia pimpin sudah jadi langganan Yudhoyono. Tiga kali sudah mereka berzikir tahun baru di Masjid Baiturrahim, Istana Negara, Jakarta. Pernah pula zikir dilakukan di Istana Cipanas. ”Zikir ini sudah kami agendakan jauh hari,” katanya.
Menurut Harris, majelis zikir yang bermarkas di Tebet Timur, Jakarta, ini adalah salah satu komponen pendukung Yudhoyono pada pemilihan presiden 2004. Sebelum Pemilu 2004, majelis ini tiap Kamis malam melafalkan doa-doa di pendapa rumah Yudhoyono di Cikeas. Zikir rutin ini kemudian hijrah ke Masjid Baiturrahim sejak Desember 2004, tak lama setelah Yudhoyono terpilih jadi presiden.
Dari Istana Wakil Presiden, staf penghubung di kantor Wakil Presiden, Mukhlis Hasyim, mengungkapkan, zikir Kalla tak secuil pun ditujukan untuk menyaingi zikir Yudhoyono. Kalla, kata dia, adalah pembina Masjid Sunda Kelapa. Selain itu, Kalla yang tinggal di dekat masjid tak memiliki kebiasaan berhura-hura di malam tahun baru. Selama jadi wakil presiden, menurut dia, Kalla selalu bermalam tahun baru dengan zikir.
Mukhlis mengatakan, pada malam tahun baru yang lalu Kalla ke masjid naik mobil karena hujan sedang mengguyur. Kalaupun zikir Yudhoyono dan Kalla terpisah, kata dia, itu karena masing-masing telah punya jadwal. Jadi, tak ada kaitan dengan persaingan politik. ”Presiden dan Wakil Presiden sering kok zikir bersama di luar malam tahun baru,” kata Mukhlis.
Sunudyantoro
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo