Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

2 Marinir Gugur di Nduga, KSAL Perintahkan Pengibaran Bendera Setengah Tiang

KSAL Yudo Margono memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang untuk menghormati dua prajurit Korps Marinir yang gugur di Nduga, Papua.

27 Maret 2022 | 21.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
KSAL Laksamana TNI Yudo Margono (kiri) didampingi Dankormar Mayjen TNI (Mar) Suhartono (kanan) melakukan Dialog interaktif kepada para Personel Satgas Dalam Negeri dan Luar Negeri pada upacara peringatan HUT Ke-76 Korps Marinir TNI Angkatan Laut di Kesatrian Marinir Hartono Cilandak, Jakarta Selatan, Senin, 15 November 2021. TEMPO/Daniel Christian D.E

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang selama tiga hari berturut-turut sebagai wujud belasungkawa dan penghormatan kepada 2 prajurit Korps Marinir yang meninggal di Nduga, Provinsi Papua.

Pengibaran bendera setengah tiang mulai Senin besok, 28 Maret, sampai Rabu, 30 Maret, di seluruh markas dan pos TNI AL. Dalam siaran Dinas Penerangan TNI AL, KSAL Yudo Margono juga memerintahkan anggotanya menggelar shalat gaib dan doa bersama untuk Marinir yang gugur diserang oleh kelompok kriminal bersenjata, Sabtu, 26 Maret 2022.

“TNI Angkatan Laut dan masyarakat Papua berduka akibat gugurnya dua prajurit Marinir TNI AL terbaik yang selalu dekat dan membantu masyarakat sekitarnya,” demikian siaran pers Dinas Penerangan TNI AL.

Kelompok kriminal bersenjata yang dipimpin oleh Egianus Kogoya menyerang Satuan Tugas Muara dan Pesisir (Satgas Mupe) Yonif 3 Korps Marinir TNI AL yang berjaga di Pos Quary Bawah, Distrik Kenyam, Nduga. Penyerang melontarkan granat dari dua arah, yaitu dari belakang pasar dan arah Sungai Alguru sekitar pukul 5 sore waktu setempat.

Prajurit Korps Marinir TNI AL sebanyak 35 orang pun balas menembak dan mengejar pelaku penyerangan. Komandan Satuan Tugas kemudian memerintahkan dua Tim Trisula, yang dipimpin masing-masing oleh Kapten (Marinir) Ari Mahendra dan Letnan Dua (Marinir) Pujo Pratikno, untuk membantu pasukan di Pos Quary Bawah.

Akibat insiden itu, dua prajurit Marinir, Letda Iqbal dan Pratu Wilson Anderson Here gugur. Adapun dua lainnya dalam keadaan kritis, dan enam prajurit lainnya luka ringan. Para korban dijadwalkan dievakuasi ke Timika menggunakan helikopter, tetapi jadwal penerbangan menyesuaikan kondisi cuaca. “Kehangatan hubungan yang harmonis di masyarakat Nduga terganggu dengan situasi (serangan) ini,” demikian siaran pers Dispen TNI AL.

Motif serangan masih didalami oleh aparat. Kelompok kriminal bersenjata diduga mendapatkan alat pelontar granat saat menyerang Satgas Yonif 700, sedangkan granatnya diduga rampasan dari Satgas Yonif 300. Pos Quary Bawah Satgas Mupe Yon 3 Mar yang dijaga oleh 35 personel berlokasi kurang lebih 1 kilometer dari Polres Nduga. Prajurit Marinir TNI AL di Pos Quary Bawah rutin menggelar kegiatan bakti sosial, di antaranya memberi pelayanan kesehatan, pendidikan, lomba-lomba, serta mendukung kegiatan adat dan agama.

Baca Juga: Pos Marinir di Papua Diserang Pakai Pelontar Granat, 1 Tewas dan 9 Luka

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus