Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Semarang - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membangun dam di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani untuk mengantisipasi Banjir Semarang. Pembangunan dam tersebut untuk menanggulangi banjir seperti yang terjadi Sabtu lalu, 6 Februari 2021.
Kemarin aktivitas di Bandara Ahmad Yani lumpuh lantaran landasan pacu terendam banjir. Akibatnya operasional bandara ditutup selama sehari dan baru dibuka Ahad, 7 Februari 2021, pukul 06.00.
Menurut Budi, permintaan itu dia sampaikan kepada Kementrian PUPR setelah menggelar rapat bersama Gubernur Jawa Tengah dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. "Kami minta tolong Kementrian PU membuat dam. Istilah pak dirjen Q100, artinya untuk menahan banjir seratus tahun," kata dia di ketika meninjau banjir di Kota Semarang.
Budi juga meminta PT Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Ahmad Yani agar mengevaluasi sisem drainase. "Mengevaluasi pompa. Sekarang ada 54 pompa, berapa kapasitasnya," ujar dia. "Dan membuat tanggul."
Baca: Ganjar Pranowo Temukan Pompa Tak Beroperasi Saat Banjir di Semarang
Banjir juga merendam Stasiun Tawang Semarang. Namun, Budi menyebut bangunan stasiun tak bisa diubah untuk mengantisipasi banjir karena termasuk heritage. "Saya pikir paling rasional naikkan rel," ujarnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan terus mendorong kerja sama antara pemerintah daerah dan pusat untuk menangani banjir di Ibu Kota Jawa Tengah terebut. Dia berharap program penanganan banjir itu akan segera terlaksana.
Ganjar Pranowo juga mengingatkan agar warga tetap waspada banjir Semarang kembali terjadi karena curah hujan masih berlangung beberapa hari ke depan. "Kami minta semua siaga karena BMKG mengingatan cuaca ekstrem sampai seminggu," katanya.
JAMAL A. NASHR
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini