Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

6 Fakta Gibran Ajak Penonton Bersorak di Debat Capres: Ditegur KPU hingga Bentuk Ekspresi

KPU belum berbicara perihal sanksi tegas jika praktik yang Gibran lakukan terulang.

15 Desember 2023 | 07.00 WIB

Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tiba di acara debat perdana di KPU RI, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tiba di acara debat perdana di KPU RI, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka, kembali menyita perhatian publik. Wali Kota Solo itu menjadi perbincangan usai memberikan gestur mengajak penonton bersorak lebih keras saat debat perdana calon presiden 2024 pada Selasa, 12 Desember 2023, di Kantor KPU, Menteng, Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Berikut enam fakta soal Gibran yang terlihat berdiri dan meminta pendukungnya bersorak terhadap jawaban pasangan calon presidennya, Prabowo Subianto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

1. Tunjukkan Gestur untuk Penonton Bersorak

Aksi Gibran tersebut terekam saat Prabowo menjawab pertanyaan dari calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan. Dalam kesempatan itu, Anies bertanya kepada Prabowo mengenai putusan MK tentang syarat dan batas usia calon wakil presiden yang dianggap memberi karpet merah kepada Gibran untuk maju sebagai cawapres.

Debat mulai memanas ketika Prabowo mulai meninggikan suaranya untuk menjawab pertanyaan Anies itu. Prabowo menyatakan bahwa dalam perkembangan politik, terdapat beberapa perspektif. Dia mengklaim bahwa timnya menyebut putusan MK itu tidak bermasalah dari sisi hukum. Sedangkan untuk pelanggaran etikanya sudah diambil tindakan dan keputusan oleh pihak berwajib.

Selain itu, Prabowo juga menuturkan bahwa putusan tersebut bersifat final dan tidak dapat diubah. Namun, apabila rakyat tidak menyukai pasangan Prabowo-Gibran, maka tidak perlu memilih pasangan calon nomor dua itu di Pemilu 2024.

“Kami ini bukan anak kecil, Mas Anies. Anda juga paham, rakyat paham. Intinya rakyat yang memutuskan, rakyat yang menilai. Jika rakyat tidak suka dengan Prabowo dan Gibran, ya tidak usah dipilih,” ucap Prabowo dalam debat tersebut.  

Saat suasana memanas itulah Gibran beranjak dari tempat duduknya sambil mengayun-ayunkan tangan ke atas, memberikan gestur yang mengajak agar orang-orang bersorak lebih keras lagi.

2. Ditegur Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Aksi Gibran ini akhirnya mendapat teguran dari KPU. "Ini (perilaku Gibran) yang tidak boleh dan kami tegur," kata Ketua KPU Hasyim Asy'ari di Jakarta, Kamis, 14 Desember 2023.

Selain memberi teguran kepada Gibran sebagai peserta Pilpres 2024, KPU juga menjadikan hal itu sebagai evaluasi untuk pelaksanaan debat berikutnya. "Saat evaluasi dan rapat persiapan debat selanjutnya, kami sampaikan," ujar Hasyim.

3. Melanggar Tata Tertib

Komisioner KPU, August Mellaz, mengatakan dalam aturan tata tertib, hal-hal yang memprovokasi itu tidak diperbolehkan. "Kalau kami kan enggak bicara spesifik gimmick, dibaca 1601 (aturan), enggak provokasi gitu kan ada. Yang jelas ini catatan buat mengevaluasi kami semua. Tim paslon, KPU, sama," ucap dia, kamis. 

Namun, KPU belum berbicara perihal sanksi tegas jika praktik yang Gibran lakukan terulang. Menurut dia, jika tata tertib itu dioptimalkan, para pendukung yang membawa atribut kampanye capres-cawapres ke arena debat tidak diizinkan masuk. "Misalnya sangat mengganggu perjalanan debat kan ada keamanan yang kami sepakati untuk dikeluarkan dari ruangan. Itu salah satu alternatif," ujar dia. "Tapi itu belum sampai ke sana."

4. Teguran Disampaikan Lewat Tim Paslon

Lebih lanjut, August menyebut pihaknya menegur Gibran disampaikan melalui Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. "Gini loh, teguran itu kan disampaikan ke tim paslon," kata dia. August tidak terus-terang perihal teguran kepada putra Presiden Jokowi tersebut. Namun, dia menyampaikan teguran itu disampaikan melalui tim pemenangannya di rapat.

"Posisinya dalam rapat disampaikan. Oh, catatan ini. Ini muncul juga dari publik, ada video-video yang beredar juga," ujar dia. Selain itu, ada juga kritik dari tim paslon lain. Sebab, menurut dia tim pendukung capres juga menerima informasi utuh perihal aksi Gibran itu. Terutama tentang tata tertib yang berlaku dalam debat tersebut. "Itu salah satu (tentang Gibran yang dibahas)," tutur dia.

5. Gibran Meminta Maaf

Saat ditanya soal teguran KPU, Gibran mengatakan akan menerima semua teguran atau evaluasi yang akan diberikan kepada pihaknya. "Ya semua teguran, evaluasi, kami terima ya," jawab Gibran di Balai Kota Solo, Kamis.

Perihal aksinya dalam debat capres tersebut, Gibran pun meminta maaf. "Ya saya mohon maaf sebelumnya ya," katanya singkat. Namun, Gibran tidak lagi menanggapi saat ditanya lebih lanjut apakah aksi yang dilakukannya dalam debat capres tersebut memang disengaja ataukah secara spontan. Dia langsung memasuki ruang kerjanya di Balai Kota Solo itu.

6. Tanggapan TKN Prabowo-Gibran

Merespons aksi Gibran tersebut, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani, angkat bicara. Dia mengatakan hal itu merupakan ekspresi. Dia menilai aksi itu sebagai sesuatu yang wajar. "Ya namanya ekspresi, bisa lompat-lompat, bisa tepuk tangan, bisa senyum, bisa teriak. Itu sesuatu yang wajar," ujarnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis.

ANDIKA DWI | HAN REVANDA PUTRA | SEPTIA RYANTHIE | IHSAN RELIUBUN | ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus