Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan sudah ada diskusi soal pembagian kursi menteri di kabinet pemerintahan Prabowo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada," kata pria yang akrab disapa AHY itu sesuai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 3 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski demikian, AHY mengelak memberitahu kapan diskusi itu dilakukan. "Nanti saja," kata dia.
Adapun soal wacana bergabungnya partai lain di luar Koalisi Indonesia Maju dalam kabinet Prabowo-Gibran ke depan, AHY tak mempermasalahkannya.
"Enggak masalah. Kami sejak awal mengatakan Pemilu sudah usai, kita semua sedang menata dan Koalisi Indonesia Maju tentu juga akan terus solid di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo Subianto," ujar dia.
AHY mengatakan Prabowo Subianto memikirkan segalanya dengan matang secara komprehensif, tidak hanya melihat peta politik di parlemen namun juga bagaimana pemerintahan ke depan berjalan efektif.
Menurut AHY fokus Demokrat di pemerintah mendatang adalah membantu secara penuh Prabowo Subianto.
Guru Besar Ilmu Politik Universitas Andalas Asrinaldi mengatakan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka harus memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinet pemerintahan 2024-2029.
“Tentang bagaimana bisa mewujudkan visi dan misi dari Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Prabowo dan Gibran, ya, tentunya dengan melihat kompetensi dari jabatan menteri yang harus diberikan kepada partai, dan jabatan menteri kepada profesional,” kata dia saat dihubungi pada Selasa, 30 April 2024.
Dia juga menyebutkan Prabowo-Gibran dapat meminta saran atau rekomendasi dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam menyusun kabinet pemerintahannya kelak.
Namun dia mengatakan Prabowo-Gibran perlu menyepakati susunan kabinet pemerintahannya mendatang dengan koalisi pengusung, yakni Koalisi Indonesia Maju.
“Jadi tidak bisa menetapkan kabinet ini atau nama-nama menteri ini hanya keinginan Prabowo dan Gibran karena semuanya berkontribusi,” kata dia.