Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menyebut partainya sempat tergoncang karena ditinggalkan dalam penentuan calon wakil presiden dari koalisi perubahan pada Pilpres 2024. Menurut dia, momen itu menjadi ujian bagi kehormatan Partai Demokrat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ketika Demokrat tengah serius untuk menata langkah, menyusun strategi, dan berikhtiar di lapangan, kita kembali menghadapi ujian. Kita ditinggalkan begitu saja," kata AHY kepada para kader saat pembukaan Kongres ke-IV di Jakarta Selatan, Senin, 24 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Koordinartor Infrastruktur dan Kewilayahan ini menganggap dinamika itu sebagai salah satu ujian terberat Partai Demokrat dalam lima tahun terakhir. Saat itu, AHY sempat digadang-gadang menjadi calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan. Namun, usai Partai Kebangkitan Bangsa masuk ke dalam koalisi perubahan justru Muhaimin Iskandar yang menjadi cawapres.
Namun, menurut AHY ujian itu justru membuat Partai Demokrat mengambil langkah strategis mendukung Prabowo Subianto yang akhirnya menjadi Presiden RI 2024-2029. Hal itu, kata dia, membuat Demokrat untung banyak. "Dan kita bersyukur bahwa peristiwa tersebut justru telah membawa kita pada sesuatu yang jauh lebih baik. Di mana akhirnya terbuka ruang dan kebersamaan dengan Bapak Prabowo Subianto," ujar dia.
AHY menyebut Demokrat bisa berperan lebih banyak setelah menjadi bagian dari koalisi penguasa. Hal yang tidak didapat selama menjadi oposisi selama 10 tahun.
Pada Kongres ke-VI kali ini, AHY kembali menegaskan komitmen Partai Demokrat untuk mendukung pemerintahan Prabowo Subianto. Kongres kali ini mengusung tema "Untuk Rakyat, Demokrat Sukseskan Pemerintahan Presiden Prabowo". Kongres ini berlangsung pada 24-25 Februari 2025.
Adapun kini empat kader Demokrat yang terpilih untuk menjadi pembantu Prabowo yaitu AHY, Teuku Riefky Harsya, Iftitah Sulaiman Suryanagara, dan Ossy Darmawan. Teuku Riefky Harsya sebagai Menteri Ekonomi Kreatif, Iftitah Sulaiman Suryanagara menjadi Menteri Transmigrasi, dan Ossy Darmawan menjadi Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN).