Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menilai ajakan aksi bertajuk “Jokowi End Game” merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Setiap aktvitias mengajak masyarakat untuk demo turun ke jalan di masa pandemi Covid-19, baik untuk beroposisi atau mendukung terhadap pemerintah, adalah tindakan tidak bertanggung jawab terhadap masyarakat itu sendiri,” kata Arsul kepada Tempo, Jumat, 23 Juli 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arsul menuturkan, ajakan yang memprovokasi atas nama rakyat tetapi membahayakan kesehatan rakyat itu sendiri di masa pandemi harus ditentang oleh elemen masyarakat yang berpikiran waras.
Menurut dia, ruang untuk mengkritisi, termasuk menciptakan tagline "Jokowi End Game”, bisa dibuat. Tapi mestinya hanya ada di ruang media, baik media sosial maupun media arus utama. “Tetapi kalau mereka mengajak rakyat turun kejalan beramai-ramai itu sama saja dengan menjerumuskan rakyat banyak, karena potensi keterpaparan Covid-19 menjadi sangat terbuka,” kata dia.
PPP, kata Arsul, melihat bahwa pemerintah sendiri mengakui varian delta dari Covid-19 ini tidak bisa dikendalikan, maka setiap ajakan untuk berkumpul dalam jumlah besar merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab.
Ia menyampaikan bahwa partainya tidak keberatan jika sikap kritis terhadap pemerintah dilakukan di ruang media. Sepanjang semuanya proporsional, bukan hoaks dan ujaran kebencian yang didasarkan pada fitnah. “Maka tidak masalah tetap mengkritik atau mengecam sikap atau kebijakan pemerintah,” kata Wakil Ketua MPR itu.
Poster seruan aksi bertajuk “Jokowi End Game” beredar di media sosial atau medsos. Dalam poster yang tersebar, para pengemudi ojek online beserta masyarakat diajak turun ke lapangan untuk menolak penerapan PPKM. Massa diajak melakukan long march dari Glodok menuju Istana Negara pada 24 Juli besok.