Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Awal Mula Muncul Dorongan Muktamar Luar Biasa PBNU

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU tengah diterpa isu perombakan jajaran pimpinan lewat Muktamar Luar Biasa atau MLB NU.

4 Desember 2024 | 07.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tengah diterpa isu perombakan jajaran pimpinan lewat Muktamar Luar Biasa atau MLB NU. Pergantian pengurus yang sejatinya digelar tiap lima tahun sekali atau seharusnya sesuai kalender pada 2026 mendatang, dipercepat menjadi Desember ini. Pendorongnya adalah kelompok yang menamai diri Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Bisa Nahdlatul Ulama (PO & MLB NU).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Iya, InsyaAllah antara minggu kedua atau minggu ketiga Desember ini di Surabaya,” kata Ketua Presidium PO & MLB NU Abdussalam Shohib atau Gus Salam pada Ahad, 1 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rencana Muktamar Luar Biasa PBNU yang digagas oleh Presidium PO & MLB NU ini sebenarnya telah mendapatkan penolakan dari kalangan elite pengurus NU. Menanggapi rencana tersebut, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf bahkan mengumpulkan jajaran Pengurus Wilayah maupun Pengurus Cabang (PWNU/PCNU) se-Indonesia untuk rapat koordinasi di Surabaya, pada Sabtu, 30 November 2024.

Usai pertemuan tersebut, Gus Yahya menyebut bahwa MLB PBNU bukan aspirasi dari PWNU maupun PCNU se-Indonesia. Karenanya, pihaknya menyebut ilegal dan MLB ini hanya untuk menyerang PBNU. Kakak dari eks Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ini juga menegaskan bahwa MLB tersebut tidak bisa mengganggu kepengurusan PBNU saat ini.

“Kalau mau bikin organisasi baru enggak apa-apa, bikin sendiri saja karena bukan permintaan PWNU se-Indonesia,” kata Gus Yahya.

Polemik yang terjadi di tubuh PBNU sebenarnya tidak lepas dari kisruh dengan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia Muhaimin Iskandar. Konflik kedua kubu ini bermula ketika Muhaimin saat menjadi Wakil Ketua DPR RI mendorong pembentukan Panitia Khusus DPR mengenai pelaksanaan ibadah haji 2024.

Pansus haji bertujuan mengusut keterlibatan Gus Yahya, julukan Yaqut Cholil Qoumas, selaku Menteri Agama dalam permainan kuota haji khusus. Merespons pembentukan Pansus Haji, PBNU juga membentuk Pansus PKB, dikenal sebagai Tim Lima NU. Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyebutkan tim itu bertugas mengkaji relasi PBNU dengan PKB.

Eks Sekretaris Jenderal atau Sekjen PKB Lukman Edy dalam pertemuan di Gedung PBNU, Rabu, 31 Juli 2024, menjelaskan pansus bentukan PBNU tersebut mendalami kepemimpinan Cak Imin, julukan Muhaimin Iskandar, sebagai Ketua Umum PKB, terutama dalam tata kelola partai. Kepada PBNU, Lukman Edy menyebut, tata kelola keuangan partai pada masa kepemimpinan Cak Imin dinilai tidak transparan dan akuntabel.

Diketahui, PKB menggelar muktamar di Bali pada 24-25 Agustus 2024, Muhaimin Iskandar yang sebelumnya menjadi Ketua Umum, terpilih kembali. Saat itu, muncul desus sejumlah kiai NU disebut mengusulkan adanya muktamar tandingan untuk membenahi kepengurusan PKB. Usul itu mencuat dalam pertemuan di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang.

“Ya, ada lah, suara dikit-dikit (dari kiai untuk muktamar luar biasa). Tapi PBNU tidak dalam posisi itu,” kata Gus Yahya kala itu.

Di tengah isu akan digelarnya muktamar tandingan oleh kelompok di luar kubu itu, kemudian muncul desakan dari sebagian anggota Nahdlatul Ulama untuk menyelenggarakan percepatan muktamar PBNU. Abdussalam Shohib, yang juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur, mengaku menampung sejumlah keluhan pengurus dan warga NU di tingkat bawah yang merasa resah terhadap arah kepemimpinan PBNU saat ini.

“Untuk hotline dan call center melalui nomor telepon sudah langsung dibuka. Kami mendapatkan WA maupun email dari pengurus NU dan warga NU se-Indonesia, bahkan PCNU (Pengurus Cabang NU) luar negeri. Kalau di sekretariat rencana besok siang,” kata Abdussalam saat dihubungi, Jumat, 6 September 2024.

Abdussalam berujar sudah lama menampung aspirasi keinginan percepatan muktamar NU. Dan hari-hari ini, menurutnya, tim mulai menyusun strategi dan langkah-langkah konkrit menuju muktamar luar biasa atau MLB PBNU. Abdussalam mengklaim usulan MLB PBNU dari bawah sangat banyak, namun mereka tidak mau menungkapkan secara terang-terangan.

“Semua usulan kami tampung, karena kebanyakan tidak mau terbuka untuk menghindari konfrontasi dan pemecatan. Tapi keresahan dan kegelisahan sudah terjadi merata hampir di semua PCNU dan PWNU se-Indonesia,” tutur Abdussalam.

Saat ditanya apakah inisasi mengadakan MLB PBNU ini sebagai renspons atas desakan muktamar tandingan PKB mengingat Mambaul Ma’arif dekat dengan Cak Imin, cicit pendiri NU KH Bisri Syansuri ini mengatakan bahwa tidak ada kaitannya secara langsung. Karena, kata dia, keresahan pengurus NU di tingkat bawah sejatinya dirasakan sejak sebelum memanasnya hubungan PBNU-PKB menjelang Pemilu 2024.

“Kekecewaan itu antara lain karena seperti ada miss management dalam pengelolaan organisasi. Dimulai dari kasus Bendum PBNU yang divonis korupsi, politisasi satu abad NU oleh Menteri BUMN, pemecatan dan pembekuan PCNU serta PWNU yang tidak sesuai prosedur organisasi, pecah belah antar-pesantren dan warga NU,” kata Abdussalam yang juga pernah dipecat sebagai Wakil Ketua PWNU Jawa Timur.

Sampai salah satu puncaknya, tutur dia, intervensi PBNU kepada partai politik yang jelas dan kasat mata melanggar khittoh serta AD/ART. Apalagi, menurutnya, dengan melibatkan instrumen paramiliter organisasi yang sangat berbahaya dan berpotensi terjadinya clash di tingkat akar rumput. “Kalau ini dibiarkan sangat berbahaya,” kata Abdussalam.

Pada September lalu, Ketua Organizing Committee (OC) MLB PBNU, KH Imam Baihaqi mengatakan persiapan MLB PBNU sudah matang, mulai dari booking hotel hingga perencanaan teknis lainnya. Menurutnya, semangat di balik MLB ini lahir dari keprihatinan atas kondisi internal PBNU saat ini. Dia memastikan gerakan tersebut akan terus berlanjut dengan langkah-langkah pasti menuju Muktamar.

“Kami sudah membentuk Steering Committee (SC) yang diketuai oleh KH Imam Jazuli, dan OC yang saya pimpin atas penunjukan dari para kiai dalam konsolidasi nasional Presidium MLB NU di Cirebon,” ungkap Kiai Imam.

Sementara itu, Abdussalam Shohib juga menyebutkan sudah ada dukungan dari 326 Pengurus Cabang NU (PCNU) di kabupaten/kota dan 23 Pengurus Wilayah NU (PWNU) tingkat provinsi di seluruh Indonesia. Dia pun menargetkan MLB PBNU akan berlangsung sebelum 2025. Bekas Tim Pemenangan Pasangan calon di Pilpres 2024, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar untuk Jawa Timur ini mengklaim jalan menuju muktamar luar biasa tinggal selangkah lagi.

“Kami saat ini sedang menjalin komunikasi secara tertutup dan itu intens dilakukan. Mudah-mudahan dalam bulan ini dukungan terus ada,” kata Abdussalam kepada Tempo saat dihubungi, Jumat, 20 September 2024.

Abdussalam mengatakan saat itu panitia tengah menyiapkan pra muktamar luar biasa PBNU. Bila tidak ada aral melintang, dia optimistis pra muktamar bisa digelar pada pekan kedua bulan Oktober. Pra muktamar akan membahas dimana dan kapan muktamar luar biasa diadakan. Belakangan, pramuktamar disebut akan digelar pada Selasa, 4 Desember 2024.

“Kami komunikasinya secara tertutup dan rahasia. Tapi saya pastikan bahwa ini telah didukung lebih dari 50 persen PWNU dan PCNU pemilik hak suara. Dan di pra-muktamar insyaallah yang hadir lebih dari 70 persen PWNU” kata Abdussalam.

Abdussalam enggan memberikan bocoran PWNU mana saja yang telah menyatakan dukungan untuk muktamar luar biasa. Dia mengatakan informasi tersebut riskan dan berpotensi akan memancing intimidasi dari PBNU. Dia pun memahami sejumlah Ketua PWNU yang menyatakan penolakan terhadap muktamar luar biasa karena terancam. Menurut dia, sikap penolakan tersebut hanya pernyataan formalitas agar posisinya tidak didongkel oleh PBNU.

Di sisi lain, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf tak ambil pusing merespons rencana muktamar luar biasa PBNU. Menteri Sosial yang baru saja dilantik Presiden Prabowo Subianto pada Oktober ini menyebut informasi dari Abdussalam hanya angan-angan yang tidak akan terwujud.

“Tidak ada itu. Dukungan ratusan PCNU dan PWNU tidak benar. Mereka hanya menyebar informasi bohong,” kata Saifullah kepada Tempo, Jumat, 20 September 2024.

Saifullah mengatakan sepanjang sejarah NU, belum pernah terjadi muktamar luar biasa. Menurut dia, inisiasi muktamar sebelum periode kepengurusan PBNU berakhir melihatkan ambisi perebutan kekuasaan oleh segelintir orang. Ia juga memastikan PBNU tidak akan merespon serius rencana tersebut. Dia juga telah memastikan tidak ada PWNU yang menyatakan dukungan.

“Dapat saya pastikan dukungan-dukungan yang telah diperoleh itu hanyalah klaim-klaim tanpa dasar,” kata dia.

Terkini, Gus Salam menanggapi santai perihal pernyataan Gus Yahya yang menyatakan MLB PBNU ilegal lantaran ditolak oleh PWNU se-Indonesia. Menurut dia, PWNU se-Indonesia menolak MLB PBNU karena terkena tekanan. Dia mengklaim para pengurus kerap mendapat ancaman jika tak mengikuti perintah dari pimpinan PBNU.

“Kami memahami kondisi psikis PWNU dan PCNU yang selalu kena tekanan, intimidasi, dan arogansi PBNU. Sehingga, mereka secara verbal mengikuti saja keinginan PBNU untuk menghindari pemecatan, pembunuhan karakter, dan lainnya,” katanya.

Gus Salam pun menegaskan, Presidium PO & MLB NU tidak gentar. Mereka akan terus berkomunikasi intens dengan PWNU dan PCNU se-Indonesia secara tertutup untuk menghindari intimidasi. Gus Salam juga optimistis MLB NU dapat terlaksana dalam waktu dekat. Saat ini, pihaknya tengah mengatur strategi untuk meminimalkan kegaduhan.

Nandito Putra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus