Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada beragam jenis kursi roda. Salah satu klasifikasinya dibagi berdasarkan teknik mobilitas dan penggunaannya. Ada kursi roda yang bergerak dengan menggunakan mesin dan ada kursi roda yang bergerak dengan cara didorong seperti biasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengguna kursi roda elektrik, Faisal Rusdi mengatakan perbedaan utama dari kursi roda elektrik dan kursi roda manual adalah cara penggunaannya. Faisal yang tergabung dalam kelompok seniman Association of Mouth and Foot Painting Artist atau AMPFA menjelaskan kursi roda elektrik adalah kursi roda yang digerakkan dengan mesin yang sumber tenaganya berasal dari aki.
Sumber tenaga ini diletakkan di bawah kursi dan tersambung dengan tuas pengontrol yang di sisi kiri atau kanan kursi roda. Pengguna kursi roda biasa menyebut sisi-sisi tersebut sebagai hand resting.
Pengguna kursi roda mengendalikan tuas pengontrol untuk mengarahkan laju serta kecepatan kursi roda. Jenis kursi roda elektrik memiliki lebar 65 sentimeter, panjang 90 sentimeter, dan tinggi 1,3 meter.
Kursi roda elektrik memiliki ukuran yang lebih besar daripada kursi roda manual karena bermuatan mesin di bawah kursinya. Kursi roda ini juga terkadang didesain memiliki sandaran lebih tinggi bagi pengguna yang tidak dapat duduk tegak. "Terkadang ada penyangga ketiak di dekat hand eesting kiri dan kanan bagi pengguna yang tidak dapat duduk tegak," kata Faisal.
Ilustrasi kursi roda dengan bentuk yang khusus atau aisle wheelchair. Foto: wheelchairs.co.nz
Bagi Penyandang disabilitas daksa, kursi roda elektrik dapat membuat mobilitas mereka lebih mandiri. Hanya saja, belum banyak penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda elektrik karena penyediaan dan suku cadangnya masih terbatas.
Faisal Rusdi melanjutkan, penggunaan kursi roda elektrik juga tak bisa sembarangan. Kursi roda jenis ini hanya bisa melaju pada medan yang rata dan ukurannya yang lebih besar membuatnya tak dapat masuk ke ruang publik, misalnya gerbang tap untuk transportasi umum.
Adapun kursi roda manual adalah kursi roda yang digunakan bagi penyandang disabilitas yang masih memiliki fungsi gerak tangan. Cara mengoperasikan kursi roda manual dengan mengayuh sisi kiri dan kanan roda secara bersamaan.
Ukuran kursi roda manual lebih kecil dibandingkan kursi roda elektrik. Kursi roda ini juga memiliki bobot yang lebih ringan ketimbang kursi roda elektrik karena tak ada mesin di bawah kursinya. Kursi roda manual lebih aplikatif bila digunakan di jalan dengan medan yang tidak rata.
Lantaran ukurannya yang lebih kecil dan ringan, kursi roda manual menjadi pilihan atlet paragames. Di cabang olahraga basket kursi roda misalnya, kursi roda para pemain didesain dengan roda dengan bentuk seperti sayap. Rodanya tidak berdiri sejajar dengan kursi melainkan agak menyamping seperti penyangga. "Namanya swift wheel chair agar bisa bermanuver dan melakukan gerakan berputar tanpa terjatuh," ujar atlet basket kursi roda, Donald Santoso.