Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet, mengungkap isi pertemuannya dengan Wakil Presiden RI ke-6 Jenderal (Purn) Try Sutrisno.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bamsoet menuturkan, dia bersama Try membahas pencapaian MPR selama lima tahun terakhir dan rencana penetapan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) atau yang saat ini bernama PPHN (Pokok-Pokok Haluan Negara) serta amandemen UUD 1945. Kata Bamsoet, sesuai dengan rekomendasi MPR sebelumnya, dia menekankan bahwa Indonesia membutuhkan rencana jangka panjang seperti GBHN.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami menyampaikan sesuai dengan rekomendasi MPR sebelumnya, bahwa bangsa ini perlu rencana jangka panjang seperti GBHN atau PPHN,” kata Bamsoet, di kediaman Try di Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 20 Mei 2024.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu juga mengatakan, MPR telah menyelesaikan draf isi dari PPHN, tetapi belum bisa dituntaskan dalam periode ini karena keterbatasan waktu. Bamsoet merinci, dalam periode berikutnya, akan disahkan dengan tiga pilihan payung hukum.
Yang pertama, yaitu MPR akan melakukan amandemen terbatas dengan menambah dua ayat di dua pasal. Yang kedua adalah merevisi Undang-Undang Nomor 12 (Tahun 2011) tentang PPP (Perubahan Peraturan Perundang-undangan), hierarki perundangan dengan menghapus penjelasan sehingga TAP MPR hidup kembali. “Yang ketiga adalah konvensi ketatanegaraan,” kata Bamsoet.
Dia menekankan, draf isi tersebut akan dibahas dan diambil keputusannya di periode MPR yang akan datang.
Hari ini, MPR memulai safari politiknya untuk menemui tokoh-tokoh bangsa. Kunjungan pertama dimulai dari menyambangi kediaman Wapres ke-6 RI Try Sutrisno. Tujuannya untuk menggagas rekonsiliasi nasional dengan para tokoh bangsa, termasuk para mantan presiden dan wakil presiden usai gelaran Pilpres 2024 berakhir. Pertemuan Bamsoet dengan Try digelar secara terutup, dan turut didampingi dengan Wakil Ketua MPR Amir Uskara dan Ahmad Basarah.
Selanjutnya, Bamsoet menuturkan, silaturahmi kebangsaan berikutnya, yaitu Wakil Presiden RI ke-11 Boediono, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Wakil Presiden RI ke-10 Jusuf Kalla (JK), Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh hingga Ketua MPR Amien Rais. “Rabu (22 Mei 2024), kami akan menemui Pak Boediono, kemudian dilanjutkan siangnya Pak JK. Berikutnya nanti ada Pak SBY, Bu Mega, dan Pak Amin Rais tanggal 6 Juni,” kata dia.