Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

BGN Kurangi Biaya Manajemen Makan Bergizi Gratis Rp 1 Triliun

Kepala BGN Dadan Hindayana mengungkapkan biaya dukungan manajemen makan bergizi gratis dikurangi Rp 1 triliun dan dialihkan untuk pemenuhan gizi

6 Januari 2025 | 14.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketua Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana ditemui usai rapat bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, 6 Januari 2025. TEMPO/Hammam Izzuddin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengungkapkan biaya dukungan manajemen makan bergizi gratis dikurangi sebesar Rp 1 triliun. Biaya tersebut dialihkan untuk mendukung kebutuhan program terkait pemenuhan gizi nasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dukungan manajemen yang tadinya kurang lebih Rp 8 triliun menjadi kurang lebih Rp 7 triliun,” kata Dadan kepada wartawan usai rapat bersama Komisi IX DPR RI di kompleks parlemen Senayan, Senin, 6 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dadan mengatakan dana total untuk program makan siang gratis tetap sebesar Rp 71 triliun atau 0,29 persen dari produk domestik bruto (PDB) sesuai APBN 2025.

Menurut Dadan, APBN yang telah ditetapkan tidak bisa langsung digunakan sehingga perlu rapat bersama Komisi IX DPR RI hari ini. Dadan mengatakan hari ini adalah finalisasi dari penggunaan anggaran untuk program makan bergizi gratis sehingga APBN bisa digunakan oleh BGN untuk operasional. “Hari ini persetujuan dari pimpinan Komisi IX,” kata dia.

BGN merilis daftar lokasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan menjadi dapur tempat memasak menu makanan yang dibagikan dalam program makan bergizi gratis yang dimulai Senin, 6 Januari 2025. Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat (Humas) BGN Lalu Muhammad Iwan Mahardan menyatakan seluruh dapur sudah siap.

“Ada 190 lokasi SPPG yang siap operasional per tanggal 6 Januari 2025,” kata Iwan melalui pernyataan resmi, Ahad, 5 Januari 2025.

Berdasarkan data yang dibagikan Iwan, 190 dapur SPPG tersebar di 26 provinsi. Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah dapur SPPG terbanyak dengan total 57 titik. Pengelola dapur bekerja sama dengan satuan koperasi, yayasan, hingga perusahaan perseroan terbatas.

Hanin Marwah berkontribusi pada artikel ini
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus