Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Buka Muktamar Sufi Internasional, Jokowi Ingatkan Soal Toleransi dan Keberagaman di Indonesia

Menurut Jokowi, keberagaman yang ada di Indonesia harus disikapi dengan toleransi.

29 Agustus 2023 | 14.56 WIB

Presiden Jokowi saat tiba di Stasiun Harjamukti Depok menjelang peresmian LRT Jabodebek di Stasiun LRT Cawang, Senin 28 Agustus 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Perbesar
Presiden Jokowi saat tiba di Stasiun Harjamukti Depok menjelang peresmian LRT Jabodebek di Stasiun LRT Cawang, Senin 28 Agustus 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyinggung soal toleransi dan keberagaman saat membuka Muktamar Sufi Internasional 2023 di Pekalongan, Jawa Tengah pada Selasa siang, 29 Agustus 2023. Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan terima kasih kepada para tokoh agama yang hadir dalam acara itu karena telah membimbing dan mendoakan keselamatan untuk Indonesia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Dan terima kasih karena telah senantiasa mengajarkan kerukukanan, kedamaian, keharmonisan, toleransi, dan persatuan di tengah perbedaan-perbedaan yang kita miliki. Serta peserta Muktamar yang saya hormati, kita harus terus saling mengingatkan tentang adanya perbedaan, tentang adanya keberagaman," kata Jokowi, Selasa, 29 Agustus 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Jokowi, keberagaman yang ada di Indonesia harus disikapi dengan toleransi. Sikap moderat dan saling berinteraksi, kata Jokowi, akan memungkinkan masyarakat untuk bersatu dalam keberagaman.

Apalagi, Jokowi menyebut Indonesia merupakan negara berpenduduk berjumlah 270 juta jiwa dengan beragam etnis dan agama. Sehingga toleransi harus dijunjung agar tidak terjadi perpecahan. "Alhamdulillah kita terus kokoh bersatu. Alhamdulilah kita bisa menjaga stabilitas politik kita. Semua ini berkat karakter moderat bangsa Indonesia yang menjaga toleransi dan persatuan," kata Jokowi. 

Meski begitu, Jokowi mengakui bahwa masih ditemukan beberpa kasus intoleransi. Hal tersebut yang menurut dia harus jadi perhatian. Jokowi berharap prinsip Islam wasatiyah dan Islam moderat dapat terus dijalankan sehingga semakin memperkokoh toleransi persatuan dan kesatuan. 

Dalam pidatonya, Jokowi menyebut Muktamar Sufi Internasional 2023 memiliki peran penting bagi Indonesia. Sebab, perhelatan itu nantinya akan membuat Indonesia semakin dikenal sebagai negara contoh islam moderat. 

Jokowi berharap nantinya tingkat kepercayaan dunia terhadap Indonesia akan bertambah dan membuat Indonesia semakin diperhitungkan. "Pelaksanaan Muktamar ini mempunyai arti yang sangat penting, membuktikan bahwa Islam Indonesia tidak lagi berada di pinggiran, tetapi punya peran yang sangat strategis, berkontribusi membangun peradaban dunia yg damai dan harmonis," kata Jokowi. 

Muktamar Sufi Internasional 2023 ini merupakan yang keduanya kalinya diadakan di Indonesia dan diketuai oleh Muhammad Luthfi bin Yahya. Para pejabat yang hadir dalam Muktamar tersebut, antara lain Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Anggota Wantimpres Habib Lutfi Bin Yahya, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Hadir pula Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus