Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Istana Kepresiden memeriksa suhu tubuh setiap tamu dan pejabat yang bertamu ke lingkungan istana setelah dua WNI positif virus corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Deputi bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan pemeriksaan suhu tubuh ini dilakukan kepada seluruh tamu, termasuk para menteri dan pimpinan lembaga negara yang memasuki Istana.
"Jika suhu tubuh 37,5 derajat Celcius diminta untuk kembali, jadi tidak perlu masuk ke Istana Kepresidenan," kata Bey, Selasa, 3 Maret 2020.
Berdasarkan pantauan Antara di lingkungan Istana Kepresidenan, setiap tamu yang datang, baik melalui pintu di Jalan Majapahit atau Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, diperiksa suhu tubuhnya menggunakan thermo scanner.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setiap tamu diperiksa oleh petugas menggunakan alat seukuran gawai yang memiliki sensor panas. Setiap tamu yang melintas akan ditempelkan alat ini di bagian keningnya. Pengukur digital secara otomatis dalam waktu singkat akan menunjukkan suhu tubuh mereka.
Jadi, kini tamu Istana tidak hanya wajib melewati metal detector (alat pemindai logam) yang mampu memindai bahan peledak, namun juga harus lolos pemeriksaan suhu tubuh oleh anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
"Tadi saya diperiksa suhu tubuh 36 derajat Celcius di pintu masuk. Pemeriksaan ini mulai hari ini, soalnya kemarin tidak ada pemeriksaan," ujar salah satu tamu, Andhika Prasetyo, 28 tahun.
Bey mengatakan pemeriksaan suhu tubuh ini akan berjalan selama dua pekan ke depan untuk kemudian dievaluasi.