Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Madiun - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin menghadiri Halaqoh Nasional bertajuk menjaga keutuhan NKRI di Gedung Nahdlatul Ulama (NU) Center, Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun pada Senin malam, 21 Januari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di tempat itu, ia meminta dukungan kepada ribuan warga NU yang hadir. "Mohon dukungan karena saya diajak Pak Jokowi menjadi Cawapres” kata dia.
Ma’ruf lantas menjelaskan tentang alasannya menerima tawaran untuk mendampingi Presiden Joko Widodo maju dalam pemilihan umum pada 17 April mendatang. Menurut dia, hal itu merupakan kesempatan bagi kalangan ulama untuk masuk dalam pemerintahan. Apalagi, selama ini ulama atau kiai mayoritas hanya dimintai dukungan capres-cawapres dan setelah itu ditinggalkan.
Ma’ruf mengibaratkan ulama atau kiai sebagai daun salam. Keberadaannya dibutuhkan untuk membuat masakan lebih sedap dan enak. Namun, ketika masakan sudah matang maka menjadi bagian pertama yang dibuang. “Pak Jokowi tidak hanya memperoleh dukungan dari ulama, tapi satu-satunya capres yang menggandeng ulama,’’ ia menuturkan.
Ditemui usai Halaqoh Nasional, Ma’ruf menyatakan bahwa target perolehan suara pasangan capres-cawapres nomor urut 01 di Jawa Timur sebanyak 70 persen. Ia mengklaim kondisi saat ini dukungan masyarakat di provinsi itu sudah lebih dari 60 persen.
Karena itu, kedatangannya ke Jawa Timur untuk menguatkan dukungan masyarakat terhadap pasangan Jokowi – Ma’ruf. “Di Jawa Timur tinggal memantapkan dan me-maintenance saja. Karena dukungan pada paslon nomor 01 sebenarnya sudah mantap, karena itu saya hanya ingin menguatkan saja,” kata Ma'ruf Amin.