Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut tiga Mahfud Md mengungkap awal mula munculnya isu kerenggangan dirinya dengan calon presiden Ganjar Pranowo dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mahfud menyebut asal-usul isu renggangnya hubungan dengan Ganjar dan PDIP usai memberikan pernyataan kepada awak media di Yogyakarta. Ketika itu, Mahfud mengaku ditanya awak media soal terakhir berkomunikasi dengan Ganjar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Waktu itu saya ditanya wartawan Rabu pagi, kapan Pak, terakhir ketemu Pak Ganjar?” kata Mahfud dalam keterangan video usai menghadiri Pengukuhan Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pada Sabtu, 17 Februari 2024.
Mahfud menyebut jawabannya yang mengatakan sudah empat hari tidak berkomunikasi dengan Ganjar, kemudian viral di media sosial.
Sekaligus, kata Mahfud, muncul anggapan hubungannya dengan eks Gubernur Jawa Tengah itu tidak lagi kompak. Padahal, Mahfud menyebut tidak berkomunikasi dengan Ganjar karena umrah.
“Tanggal 13 baru pulang dan langsung ke Yogyakarta untuk mencoblos. Jadi empat hari tidak ketemu itu karena umrah. Sebelum dan sesudah umrah sampai sekarang saya selalu berkomunikasi, bertemu, maupun teleponan dengan Mas Ganjar,” kata Mahfud.
Sebelumnya, Mahfud diisukan tidak kompak dan diisolasi oleh PDIP usai kampanye pamungkas pada 10 Februari 2024.
“Saya bilang 4 hari saya tidak berkomunikasi, tidak kontak, karena sejak kampanye terakhir 10 Februari di Solo dan Semarang, saya langsung umrah. Jadi saya tidak komunikasi dong, bukan karena berpisah dan tidak kompak,” kata Mahfud.
Mahfud bilang akan tetap berjuang untuk demokrasi
Pada kesempatan itu, Mahfud juga mengatakan akan tetap berjuang untuk demokrasi dan keadilan apa pun hasil dari pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Mahfud menyebut pemilihan umum atau pemilu bukan jalan satu-satunya untuk berjuang.
Diketahui, hasil real count atau hitung nyata sementara versi Komisi Pemilihan Umum atau KPU pada Jumat pagi, 16 Februari 2024, pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud meraih perolehan suara terendah ketimbang pasangan calon lainnya, yakni 9.559.888 atau 17.97 persen.
“Apa pun hasil dari pilpres saya akan terus berjuang untuk demokrasi dan keadilan. Jalan perjuangan dan demokrasi bukan hanya pemilu. Pemilu hanya salah satu ekspresi demokrasi,” kata Mahfud.
Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) itu juga bercerita bahwa dia pernah menjabat di pemerintahan, tetapi masih produktif berjuang dalam demokrasi dan pemerintahan.
Selain itu, Mahfud menyebut gerakan kampanye dan masyarakat sipil merupakan sumber gerakan perubahan dari otoritarianisme menuju demokrasi.
“Sejarah mengajarkan jika demokrasi disumbat, maka demokrasi selalu membuka jalannya sendiri,” kata Mahfud.
Pilihan Editor: Mahfud Md soal 4 Hari Tak Komunikasi dengan Ganjar: Saya Umrah