Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Abdussalam Shohib terus mendorong Muktamar Luar Biasa (MLB NU). Melalui pergerakan Presidium Penyelamat NU, Abdussalam menggelar acara Pra MLB dalam bentuk diskusi kelompok terfokus di JW Marriott Hotel Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa, 17 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebanyak 40 perwakilan pengurus dan mantan pengurus wilayah serta cabang NU diklaim mengikuti acara kemarin. Dalam pertemuan itu mereka menyampaikan unek-uneknya atas kepemimpinan Yahya Cholil Staquf di PBNU sejak 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rencana MLB yang dimotori Abdussalam sebenarnya muncul pada awal September 2024. Kubu pro-MLB mencuat setelah muncul keinginan menggelar muktamar tandingan Partai Kebangkitan Bangsa untuk mendongkel Muhaimin Iskandar yang kembali terpilih sebagai ketua umum hasil muktamar Bali satu bulan sebelumnya.
Urgensi menggelar MLB, klaim Abdussalam, untuk mengembalikan pengelolaan PBNU sesuai dengan nilai, doktrin, dan substansi yang disampaikan pendiri NU, Hasyim Asy’ari, dalam mukadimah aturan dasar organisasi. "Kami melihat hari ini ada mismanajemen dan perilaku, khususnya pengurus inti dan teras PBNU, yang tidak sesuai dengan nilai itu," kata Abdussalam melalui pesan suara kepada Tempo pada Selasa, 17 Desember 2024.
Mantan Wakil Ketua Umum PWNU Jawa Timur ini mengungkapkan bahwa MLB memang harus digelar dari struktur PWNU dan PCNU. Karena itu, presidium menggelar konsolidasi agar syarat secara legal atau formal MLB dapat terpenuhi.
Dalam agenda yang diikuti Tempo kemarin, tampak sejumlah kader, pengurus, dan ulama NU dari Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, hingga Papua mengeluhkan kepemimpinan Yahya Cholil Staquf di PBNU sejak 2022. Namun Koordinator Presidium Penyelamat NU Abdussalam Shohib melarang wartawan yang mengikuti pertemuan itu mencatat nama peserta pra-MLB dengan alasan keamanan. Ia mengklaim ada ancaman pemecatan bagi pengurus wilayah ataupun cabang yang mendukung MLB.
Abdussalam mengatakan presidium sengaja menjalin komunikasi tertutup dengan pengurus wilayah dan pengurus cabang NU (PWNU dan PCNU) sebelum MLB. Tujuannya, kata Katib PBNU di masa kepemimpinan Said Aqil Siroj ini, agar MLB berjalan dengan mulus dan efektif tanpa intimidasi.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf mengatakan MLB NU yang digaungkan eks pengurus Abdussalam Shohib sulit terlaksana. Saifullah menegaskan, secara historis, tidak ada MLB NU. Sesuai dengan aturan keorganisasian, MLB juga harus diselenggarakan PBNU dengan didukung sekurang-kurangnya 50 plus 1 pemilik suara wilayah dan cabang.
PBNU, kata Saifullah, sudah mengumpulkan PWNU dan PCNU seluruh Indonesia di Surabaya sebelum pelantikan PWNU Jawa Timur di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, pada 30 November 2024. Menteri Sosial ini menyatakan, dalam rapat koordinasi itu, pengurus wilayah berkomitmen menolak MLB. Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur ini mengklaim pengurus NU juga secara penuh mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan program-program kerjanya.
"Kami sedang solid-solidnya. Saya pastikan bahwa tidak ada satu pun pengurus wilayah dan cabang yang resmi, baiat, mengikuti kegiatan MLB," ucap pria yang akrab disapa Gus Ipul ini pada Selasa, 17 Desember 2024. "MLB itu siapa? Profilnya siapa? Nggak jelas juga itu semua."
Saifullah juga mempertanyakan balik dalil kubu pro-MLB yang menuding PBNU melenceng dan tak sesuai dengan roh organisasi. Mantan Wali Kota Pasuruan ini menegaskan, pengurus pusat NU yang dipimpin Gus Yahya berfokus pada pembenahan tata kelola organisasi. Ia tidak mau berspekulasi terlalu jauh perihal adanya cawe-cawe kalangan eksternal yang menggoyang kepemimpinan saat ini. "Saya belum bisa memprediksi apa yang dimaksudkan. Rugi sendiri kalau ada orang mewacanakan MLB," katanya.
Ketua PBNU Bidang Keagamaan Ahmad Fahrur Rozi mengaku tidak tahu-menahu soal adanya petinggi organisasi yang mengancam pemecatan bagi pengurus yang mendukung MLB. Sebab, kata dia, belum ada pengurus yang menyatakan menjadi bagian dari MLB. Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia ini menyatakan, pergerakan yang dipimpin Abdussalam itu tidak didukung separuh pemimpin wilayah dan cabang NU resmi yang sah untuk mengajukan MLB.
"Kita ini sudah dewasa dan paham aturan organisasi. Silakan saja jika memang benar ada pengurus yang berkomunikasi, tidak perlu bersembunyi. Semua sudah ada mekanismenya," ujar Fahrur melalui pesan pendek kepada Tempo pada Selasa, 17 Desember 2024.