Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Dampak Banjir dan Longsor Sukabumi: Ratusan Siswa Masih Diliburkan

628 peserta didik di Kabupaten Sukabumi masih diliburkan pasca bencana banjir dan tanah longsor yang melanda daerah itu pada Selasa dan Rabu, pekan lalu.

10 Desember 2024 | 11.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Personel SAR Brimob mengantar pulang siswa sekolah SDN Tegalpanjang 1 yang terdampak bencana ke pengungsian di Desa Sukamaju, Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, 9 Desember 2024. ANTARA/Yulius Satria Wijaya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Suharti, mengatakan 628 peserta didik di Kabupaten Sukabumi masih diliburkan. Hal itu menyusul kerusakan yang dialami delapan fasilitas pendidikan terdampak banjir dan tanah longsor. Bencana itu melanda sebagian besar wilayah Sukabumi pada Selasa dan Rabu, pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sejak tanggal 3 Desember 2024, proses pembelajaran di sekolah terdampak telah diliburkan dan bila dimungkinkan bisa melakukan pembelajaran secara daring," kata Suharti dalam keterangan tertulis, Selasa, 10 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Suharti mengatakan, kerusakan fasilitas pendidikan terjadi pada delapan sekolah, mulai dari tingkat pendidikan usia dini hingga sekolah menengah pertama atau SMP.  "Saat ini kami terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk mendata siswa, sekolah, dan guru di desa yang terdampak bencana," katanya.

Suharti merincikan, di Kabupaten Sukabumi, kerusakan terjadi pada 4 SD, 2 PAUD, 1 SMP, dan 1 PKBM. Selain dirasakan oleh 628 peserta didik serta, dampak bencana ini juga berdampak terhadap 235 guru. Sementara itu, pada jenjang Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, kerusakan terjadi pada 4 SMA dan 1 SMK, yang berdampak pada 214 peserta didik

Berdasarkan data sementara, Suharti mengatakan bencana banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, dan angin kencang di Sukabumi pada 4 hingga 5 Desember lalu, mengakibatkan 1.275 satuan pendidikan terhenti sementara. Dampak serupa juga dialami oleh 625 satuan pendidikan yang tersebar di Kabupaten Cianjur.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi mencatat bahwa banjir bandang, tanah longsor, pergerakan tanah, dan cuaca ekstrem melanda 33 titik di Kabupaten Sukabumi selama dua hari, yaitu Selasa-Rabu, 3-4 Desember lalu. 

Berdasarkan data terbaru BPBD, banjir bandang ini mengakibatkan ratusan jiwa terdampak, 10 di antaranya dinyatakan meninggal dan dua warga masih hilang. Selain itu, BPBD Sukabumi merinci bencana tanah longsor terjadi di 13 titik, banjir di sembilan titik, angin kencang tujuh titik, dan pergerakan tanah di empat titik yang tersebar di 22 kecamatan. 

Lebih lanjut, sebanyak 103 kepala keluarga atau 243 jiwa yang terdampak bencana ini. Sebanyak 46 kepala keluarga atau 93 jiwa dari mereka yang mengungsi ke lokasi pengungsian. BPBD Sukabumi juga mencatat sebanyak 36 unit rumah rusak ringan, tiga unit rumah rusak sedang, dan satu rumah rusak berat akibat bencana tersebut.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus