Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Data KPK 84 Persen Koruptor Lulusan Perguruan Tinggi, Mahfud Md: Hanya 0,05 %, PT Masih Baik

Mahfud MD menyebut berdasarkan data KPK 84 persen lulusan perguruan tinggi adalah koruptor.

18 Desember 2023 | 10.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mantan Ketua KPK Firli Bahuri usai diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Jumat, 1 Desember 2023. Firli diperiksa oleh penyidik gabungan Bareskrim dan Polda Metro Jaya selama 9 jam, selebihnya Firli akan mengikuti aturan hukum yang masih berjalan. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud Md mengungkapkan sebanyak 84 persen koruptor di Indonesia di antaranya merupakan lulusan perguruan tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Berdasarkan data Komisi Pemberantasan Korupsi, 84 persen dari koruptor di Indonesia itu adalah lulusan perguruan tinggi," kata Menkopolhukam Mahfud Md saat menyampaikan orasi ilmiah di Universitas Negeri Padang pada Ahad, 17 Desember 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masih dalam data yang sama, Mahfud menyebutkan saat ini sekitar 1.300 koruptor telah ditangkap atau sudah diadili oleh pengadilan. Dari jumlah tersebut, artinya ada sekitar 900 koruptor merupakan lulusan perguruan tinggi atau sarjana.

Di satu sisi, Mahfud mengemukakan perguruan tinggi (PT) tidak gagal meskipun angka koruptor dari kalangan sarjana terbilang tinggi. Sebab, kata dia, hingga saat ini jumlah lulusan perguruan tinggi jauh lebih banyak, yakni lebih kurang 17,6 juta orang.

"Jadi, kalau jumlah lulusan 17,6 juta orang dan yang koruptor 900 orang, kira-kira hanya 0,05 persen. Artinya perguruan tinggi masih baik," kata dia.

Mengenai ratusan koruptor lulusan perguruan tinggi tersebut, menteri kelahiran Sampang itu menilai para koruptor hanya pintar dari segi otak, namun wataknya tumpul. Dengan kata lain, ada ketidakseimbangan antara kecerdasan kognitif dengan kemuliaan watak.

Kepada wisudawan Universitas Negeri Padang, Mahfud menyampaikan setiap lulusan patut berbangga karena sektor pendidikan Indonesia semakin maju. Berkaca pada 1970, cukup sulit menemukan individu yang menyandang gelar sarjana.

Namun, sejak 1970 ke atas, sudah semakin banyak lulusan sarjana strata satu, doktor hingga berhasil menjadi profesor. Artinya, dunia pendidikan Indonesia semakin maju meskipun masih terdapat kekurangannya.

Terakhir, Mahfud berpesan setiap lulusan perguruan tinggi perlu berkontribusi membangun kemajuan bangsa.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus