Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Disdik Kota Bandung Larang Siswa Bawa Lato-lato ke Sekolah

Disdik Kota Bandung menlarang siswa membawa lato-lato ke sekolah meskipun permainan itu dinilai memiliki sisi positif.

10 Januari 2023 | 17.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi lato-lato. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Dinas Pendidikan Kota Bandung menerbitkan Surat Edaran yang yang salah satu isinya meminta agar siswa tidak diperbolehkan membawa dan bermain segala bentuk permainan yang tidak berkaitan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ke dalam lingkungan sekolah. Salah satu permainan yang dilarang tersebut adalah lato-lato yang kini tengah banyak digandrungi anak-anak.

“Untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan, Dinas Pendidikan mengeluarkan edaran yang melarang membawa mainan yang tidak berkaitan dengan proses KBM di sekolah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar, dalam keterangannya, Selasa, 10 Januari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Edaran Dinas Pendidikan Kota Bandung yang terbit tanggal 9 Januari 2023 tersebut berisi imbauan agar pelajar dan pengajar mempedomani kalender akademik tahun ajaran 2022/2023, serta mengevaluasi tata tertib sesuai manajemen berbasis sekolah (MBS) di satuan pendidikan. Selain itu seluruh ekosistem satuan pendidikan dan orang tua peserta didik dihimbau untuk bersama-sama saling mengawasi maraknya permainan konvensional maupun digital.

Lato-lato dinilai memiliki nilai positif, tapi...

Permainan lato-lato yang kini tengah digandrungi anak-anak memang memiliki nilai positif untuk melatih motorik anak. Namun permainan itu diminta agar dimainkan di luar sekolah saja karena tidak memiliki keterkaitan langsung dengan proses kegiatan belajar mengajar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hikmat mengatakan, banyak permainan anak yang bermanfaat bagi tumbuh kembang anak tapi memerlukan pendampingan orang tua. Permainan lato-lato salah satunya yang belum lama ini banyak dilaporkan mengakibatkan anggota tubuh lebam, hingga harus mendapat tindakan medis. Para pendidik dan wali siswa diminta agar mengedukasi anak mengenai ragam permainan dan dampaknya.

“Juga perlu bijak dalam memainkannya, sehingga tidak mengganggu orang lain. Tentu boleh dimainkannya di tempat yang semestinya,” kata Hikmat.

Larangan bermain lato-lato hanya sebatas di lingkungan sekoalh pada saat jam belajar

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung Tantan Surya Santana mengatakan, larangan pada permainan lato-lato hanya  sebatas di lingkungan sekolah pada saat jam belajar.

“Jangan sampai mengganggu kegiatan KBM baik di rumah maupun sekolah. Jadi tidak boleh ada distraksi. Untuk di sekolah, kami membuat surat imbauan kepada seluruh satuan pendidikan. Bukan melarang memiliki lato-lato, tapi jangan memainkan lato-lato di sekolah saat jam belajar,” kata dia, dikutip dari keterangannya.

Tantan mengatakan, permainan lato-lato memang mampu melatih motorik, olahraga tangan, dan menciptakan komunikasi antar anak untuk bermain bersama. Permainan tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk mengurangi penggunaan gadget pada anak. Tidak ada larangan untuk memiliki dan memainkan mainan tersebut, asalkan tidak saat jam belajar berlangsung.

“Kami sudah imbau kepada sekolah. Mudah-mudahan bukan hanya lato-lato, tapi seluruh permainan baik konvensional maupun digital. Baiknya memang dimainkan di luar sekolah saja” kata Tantan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus