Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Disinggung dalam Debat Capres, Ini 4 Akar Permasalahan Papua Menurut LIPI

LIPI menemukan setidaknya ada empat akar masalah Papua. Hal tersebut berdasarkan riset LIPI yang dilakukan pada 2009.

14 Desember 2023 | 13.07 WIB

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo , Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto, dan Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saling berjabat tangan usai debat perdana di KPU RI, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo , Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto, dan Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saling berjabat tangan usai debat perdana di KPU RI, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Konflik yang terjadi di Papua turut dibahas dalam debat perdana calon presiden 2024. Masing-masing capres memiliki pandangan yang berbeda dalam mengatasi konflik di Papua. Lantas, sebenarnya apa akar masalah Papua?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)--kini bernama Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, setidaknya ada empat akar masalah Papua. Empat akar tersebut berdasarkan riset LIPI yang dilakukan pada 2009 silam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Riset tersebut ada dalam laporan Tim Kajian Papua LIPI di buku Papua Road Map. Beriku empat akar masalah Papua.

1. Masalah sejarah dan status politik integrasi Papua ke Indonesia

Masalah sejarah dan integrasi kerap membuat masyarakat Papua diintimidasi dan didiskriminasi. Salah satu contoh adalah kejadian persekusi terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya. Adanya tindakan rasisme pada persekusi itu pun mengundang kemarahan dari mahasiswa dan masyarakat yang ada di Papua dan berbuah demonstrasi besar-besaran. 

2. Kekerasan dan pelanggaran HAM yang berlangsung di Papua dari 1965 melalui operasi militer nyaris tak ada pertanggungjawaban dari negara

Kekerasan yang dialami oleh masyarakat Papua terjadi sejak operasi Trikora yang dilakukan oleh Soekarno. Menurut Direktur Perhimpunan Advokasi Kebijakan (PAK) HAM Papua Mathius Murib, masalah HAM di Papua saat ini bukannya membaik, melainkan menjadi tambah rumit atau buruk.

Misalnya tindak kekerasan yang terus meningkat dan penyanderaan yang masih terus terjadi. “Kekerasannya meningkat, sandera masih ada, semua pendekatan yang dilakukan juga belum sesuai dengan semangat HAM,” ujar Mathius dalam Diskusi Terfokus Rekomendasi UPR (Universal Periodic Review) Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) ke-4, Rabu, 30 Agustus 2023.

3. Perasaan terdiskriminasi dan termajinalkan yang diakibatkan oleh penyingkiran orang-orang Papua dalam rumusan pembangunan di tanah mereka

Dikutip dari Walhi.or.id, masalah pembangunan tersebut membuat masyarakat Papua merasa tidak dianggap dan kerap berujung pada diskriminasi. Salah satu contohnya adalah proyek-proyek ekstraktif yang masuk ke Papua tanpa meminta persetujuan masyarakat Papua. 

4. Kegagalan pembangunan di Papua

Dalam laporan LIPI, pembangunan di Papua yang gagal menjadi salah satu akar masalah yang perlu diselesaikan oleh negara. Pembangunan tersebut melingkupi bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi rakyat.

I GUSTI AYU PUTU PUSPASARI | ABC | RIRIN AGUSTIA | ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus