Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, mengatakan bahwa Indonesia siap memproduksi alat tes untuk Covid-19. Alat ini diperkirakan akan mulai dapat diproduksi oleh industri tanah air pada akhir Mei 2020. Baik yang rapid test maupun PCR (polymerase chain reaction).
“Yang rapid test sudah ada yang dalam tahap uji validasi dan registrasi di kemenkes," kata Bambang seusai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, lewat teleconference, Senin, 11 Mei 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sedangkan alat tes berupa rapid test yang akan diproduksi adalah yang berbasis peptida sintesis. Kapasitas industri dari rapid test kit ini bisa mencapai 100 ribu unit per bulan. Alat tes diperlukan untuk tes massal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sedangkan test kit berbasis PCR, kata Bambang, tahapannya sudah dalam tahap validasi dan registrasi. Di akhir Mei ini, test kit ini juga diharapkan bisa diproduksi sampai 50 ribu unit. "Ini akan membantu upaya kita untuk lakukan test PCR secara masif sesuai target Presiden 10 ribu tes per hari."
Bambang mengatakan Kemenristek/BRIN tak hanya sedang berusaha mengembangkan alat tes Covid-19. Alat kesehatan lain seperti ventilator juga dalam proses pengembangan.
Sudah ada 4 prototype ventilator yang selesai pengujian alatnya oleh BPFK Kementerian Kesehatan dan saat ini yang sedang menjalani uji klinis. "Bahkan 1 di antara 4 itu yang berasal dari ITB itu sudah selesai uji klinis dan diharapkan bisa segera masuk fase produksi,"