Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Dua Pekan Bertugas di Palu, Begini Kondisi Para Relawan

Para relawan dari berbagai komunitas telah berada di Palu untuk membantu proses evakuasi korban sejak dua pekan lalu.

12 Oktober 2018 | 06.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta – Para relawan dari dalam dan luar negeri telah berdatangan ke Palu, Sulawesi Tengah, sejak hari kedua gempa dan tsunami yang terjadi pada 28 September lalu. Hari ini, Jumat, 12 Oktober, para pekerja untuk kemanusiaan tersebut genap dua pekan membantu tim gabungan menangani korban gempa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah dua pekan berjibaku di wilayah terdampak bencana, bagaimana kondisi relawan?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pantauan Tempo di Palu, para relawan telah memiliki pos-pos sendiri untuk mendirikan tenda. Pos ini tersebar di seluruh Kota Palu yang terdampak gempa serta tsunami dan wilayah lain di sekitarnya. Umumnya, para relawan tinggal di dekat titik-titik pengungsian. Misalnya relawan Radio Antar-Republik Indonesia. Mereka mendirikan posko tepat di seberang lokasi pengungsian massal di Lapangan Balai Kota.

Posko RAPI ini berada di kompleks rumah dinas Wakil Wali Kota Palu. Sedangkan relawan lain, seperti komunitas mahasiswa pecinta alam Indonesia, membuka tenda di Komando Resor Militer 132/Tadulako Palu.

Tenda-tenda itu dibawa sendiri oleh para relawan. Koordinator Lapangan Pusat Koordinator Daerah Mapala Sulawesi Selatan, Ikbal Arianto, yang ditemui Tempo di Korem Palu, Kamis malam, 11 Oktober, mengatakan tenda yang digunakan saat ini merupakan tenda milik Komunitas Mapala.

Tenda itu berupa terpal dan tidak memiliki penutup di sisi samping. Saat hujan turun, para anggota Mapala harus menutup sisi-sisi tenda yang terbuka dengan terpal lagi. Sedangkan tenda para relawan lain umumnya menggunakan tenda dom berisi 4-6 orang.

Soal makan, pemerintah dan lembaga-lembaga terkait telah menyediakan nasi bungkus yang didistribusikan dari dapur-dapur umum untuk para relawan. “Kalau kami, makanan terjamin dari Korem, mulai makan pagi hingga makan malam,” kata Ikbal.

Adapun soal kesehatan, pos-pos medis yang disediakan, baik oleh pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat atau organisasi non-profit turut menampung keluhan para relawan. Pos-pos itu juga membagikan masker-masker gratis untuk para relawan yang membutuhkan dengan koordinasi yang dilakukan ketua regu kelompok relawan tersebut.

Dinas Kesehatan juga memberikan layanan vaksin tetanus untuk relawan yang terjun di daerah evakuasi. Vaksin ini diberikan untuk mencegah tubuh terserang penyakit yang dihasilkan oleh bakteri tanah yang bisa menginfeksi luka terbuka.

Ikbal mengatakan kelompok relawannya yang membantu evakuasi akan tinggal di Palu sampai masa tanggap bencana kelar pada 26 Oktober nanti. Mereka, kata dia, akan menerapkan sistem sift dan kloter untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap fit.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus