Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Duka Cita Menkes Budi Gunadi Sadikin untuk dr Mawartih, Siapa Dia? Pita Hitam Anggota PB IDI

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan mendiang dr Mawartih merupakan sosok dokter yang penuh dedikasi terhadap pekerjaannya. Kematiannya masih misteri

15 Maret 2023 | 16.25 WIB

Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin melayat ke rumah duka mendiang dr. Mawartih Susanty, Sp.P., biasa dipanggil dr. Mawar, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Senin (13/3) sebagai bentuk penghormatan terhadap dedikasi almarhumah. Dok. IDI
Perbesar
Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin melayat ke rumah duka mendiang dr. Mawartih Susanty, Sp.P., biasa dipanggil dr. Mawar, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Senin (13/3) sebagai bentuk penghormatan terhadap dedikasi almarhumah. Dok. IDI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan Bersama dengan Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Arianti Anaya pada Senin 13 Maret 2023 lalu terbang ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan untuk melayat ke rumah duka mendiang dr Mawartih Susanty, Sp.P., yang biasa juga dikenal dengan dr Mawar. Hal tersebut dilakukan Menkes sebagai bentuk penghormatan kepada dedikasi semasa hidup yang diberikan oleh dr Mawar. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengeluarkan edaran resmi yang mengimbau anggota IDI untuk mengenakan pita hitam di lengan kanan. Sebagai ungkapan solidaritas dan dukacita atas meninggalnya dr Mawartih Susanti, SpP.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dr Mawartih merupakan dokter spesialis paru yang meninggal dalam masa pengabdiannya di RSUD Nabire, Papua. Ia ditemukan tewas di rumah dinasnya. Kini jenazah beliau sudah diterbangkan dari Nabire ke Makassar.

Sekretaris Jendral PB IDI, Dr Ulul Albab, SpOG, menyampaikan penggunaan pita hitam di lengan kanan anggota IDI tersebut dimulai sejak pemakaman dr Mawarti Susanti pada Senin 13 Maret hingga Rabu 15 Maret.

Menkes Budi menyampaikan rasa duka sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan. Ia mengatakan mendiang dr Mawartih merupakan sosok dokter yang penuh dedikasi terhadap pekerjaannya. Ia sangat penuh cinta dan tanggung jawab akan profesinya tersebut. Kecintaannya ini dibuktikan dengan dedikasinya yang menjadi dokter spesialis paru satu-satunya di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, selama kurang lebih 6 tahun. 

“dr. Mawar adalah anggota keluarga Kemenkes karena beliau mendapatkan beasiswa untuk mengambil dokter spesialisnya di Universitas Airlangga, selama 4 tahun. Sesudah mendapatkan beasiswa yang bersangkutan harus bertugas di tempat terpencil dan tertinggal. Itu menunjukkan dedikasi beliau yang luar biasa,” ujar Menkes Budi. 

Melansir dari kemkes.go.id, tahun ini seharusnya menjadi tahun terakhir dr. Mawar bekerja di RSUD Nabire tersebut, sebelum selanjutnya akan pindah ke tempat lain. Namun, karena beliau adalah satu-satunya dokter spesialis paru di Kabupaten Nabire, maka almarhumah harus menunggu penggantinya tiba untuk menggantikan posisinya. 

Dalam masa tunggu ini, dr Mawartih ditemukan meninggal dunia pada Kamis, 9 Maret 2023 di rumah dinasnya. Jenazah dr Mawartih kemudian diterbangkan dari Nabire ke Kota Makassar untuk selanjutnya dimakamkan Senin, 13 Maret 2023.

Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan masih bekerja sama dengan Kepolisian RI untuk melakukan penelusuran agar mengetahui penyebab pasti kematian dr. Mawar. Menkes memastikan proses penelusuran ini akan berjalan transparan, terbuka, dan tidak ada yang ditutup-tutupi.
“Jaminan dari saya masalah ini akan dibuka secara transparan karena itu juga yang diminta oleh pihak keluarga. Tapi tentunya ini butuh proses sesuai aturan,” tegas Menkes. 

Menkes juga menjelaskan bahwa meninggalnya dr Mawar telah menjadi pembelajaran bagi pemerintah untuk terus meningkatkan jaminan keamanan kepada tenaga kesehatan yang bertugas terutama di wilayah terpencil dan tertinggal. Karena itu, Kemenkes akan menjalin komunikasi dengan Polri dan pemerintah daerah terkait hal ini. 

Pasalnya, keberadaan tenaga kesehatan merupakan bagian dari misi kemanusiaan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan. Oleh karenanya mereka harus mendapatkan jaminan keselamatan, keamanan dan kesehatan dari pihak pemerintah daerah dan aparat penegak hukum. 

“Saya akan berkomunikasi dengan Kapolri dan Pemerintah Daerah bagaimana layanan kesehatan tetap berjalan dengan adil dan merata, namun harus disertai dengan jaminan keamanan yang baik untuk dokter dan tenaga kesehatan,” kata Menkes, saat itu. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus