Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Surabaya - Meski bakal calon gubernur dan wakil gubernur pilihan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam pemilihan kepala daerah Jawa Timur dinilai tidak mewakili ideologi, pengamat politik Universitas Airlangga, Hari Fitriyanto, mengakui kekuatan elektabilitas Syaifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas. Tingkat elektabilitas keduanya sama-sama unggul dalam berbagai survei dan kajian internal yang dilakukan partai pengusung.
Berbagai survei mencatat Gus Ipul, panggilan Syaifullah, selalu menduduki peringkat pertama sebagai calon gubernur yang paling populer, begitu pula dengan Azwar sebagai calon wakil gubernur. “Elektabilitas keduanya selalu paling tinggi dibanding yang lain,” ujarnya.
Baca: Calon PDIP dalam Pilkada Jawa Timur Dinilai Tak ..
Ketua Umum PDIP Megawati mengatakan keduanya dipilih karena dinilai memiliki rekam jejak yang baik. "Gus Ipul ini mendapat banyak penghargaan, saya sudah kenal lama banget," katanya di kantor Dewan Pengurus Pusat PDIP. Sedangkan Bupati Banyuwangi Azwar Anas dinilai sebagai sosok yang lincah dan mewakili generasi milenial. Baik Syaifullah maupun Azwar berasal dari kalangan santri dan nahdliyin.
Staf pengajar Ilmu Politik itu mengingatkan pentingnya massa pemilih dari kaum abangan atau nasionalis. Sebab, hasil beberapa lembaga survei menunjukkan preverensi pemilih di Jawa Timur masih menginginkan pasangan nasionalis-santri atau santri-nasionalis.
Baca juga: Pilkada Jatim, Mega: Syaifullah Berpengalaman ...
Masyarakat pemilih dalam pilkada Jawa Timur memahami bahwa Syaifullah dan Azwar adalah tokoh atau ikon kalangan Nahdlatul Ulama. Jika lengah, kata Hari, kaum abangan ini bisa menganggap PDIP sedang tidak merepresentasikan politik alirannya sendiri.
Ditilik dari sebaran geografis, kelompok abangan tersebar di wilayah Matraman, dari Kabupaten Jombang, Ponorogo, Ngawi, Trenggalek, sampai Pacitan. Sedangkan kelompok religius atau santri tersebar di daerah Tapal Kuda, yang tersebar dari Bondowoso, Probolinggo, sampai Banyuwangi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini