Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -- Anggota DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Eva Kusuma Sundari mengatakan rencana penambahan kursi pimpinan untuk DPR dan MPR RI dapat menjadi penyeimbang bagi pimpinan yang ada saat ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mudah-mudahan suasana pimpinan yang selama ini sangat 'opposant' (berlawanan, red.), sehingga banyak 'individual center' itu, ya mulai bekerja untuk kepentingan kelembagaan kalau sudah 'balance' di dalam pimpinan," kata Eva di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis 8 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan adanya kursi tambahan dari PDI Perjuangan, maka diharapkan kepemimpinan DPR dan MPR dapat mengimbangi Fahri Hamzah dan Fadli Zon, sebut Eva.
Namun demikian, kehadiran pimpinan tambahan dari PDI Perjuangan di DPR dan MPR, Eva berharap pimpinan tersebut nantinya tetap kritis terhadap kebijakan-kebijakan Pemerintah yang menyimpang dari kepentingan rakyat.
"Ya tetap silakan kritik keras, tapi ada yang menjalankan, ada pimpinan yang menjalankan agenda-agenda konkret untuk kinerja kelembagaan. Kalau kemarin-kemarin kan kurang," kata Eva.
Dengan adanya revisi UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, terdapat kesepakatan perubahan jumlah pimpinan DPR menjadi enam orang dan pimpinan MPR menjadi delapan orang.
PDI Perjuangan, selaku partai pemenang Pemilu 2014, selama ini tidak mendapat jatah kursi pimpinan di DPR dan MPR. Dengan ada revisi tersebut, PDI Perjuangan dipastikan akan mendapatkan jatah, satu kursi di DPR dan satu kursi di MPR.