Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan menghubungkan wilayah aglomerasi Surabaya dengan kereta api Surabaya Regional Railways Lines (SRLL) dan Mass Rapid Transit atau MRT yang akan dikerjakan oleh Jerman dan Jepang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Khofifah mengatakan keduan negara tersebut telah sepakat saling melengkapi untuk pembangunan kedua moda transportasi tersebut. Namun ia berharap agar model infrastrukturnya tidak layang atau elevated karena dikhawatirkan mengganggu estetika Kota Surabaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ini untuk koneksitas di antara aglomerasi Surabaya, dan kepada sebagian Surabaya,” kata Khofifah di kantor Tempo, Jakarta Selatan, Rabu, 29 Maret 2023.
Terkait kunjungan tim Representative Japan Internasional Coorporation Agency (JICA) untuk studi kelayakan pada Januari kemarin, Khofifah menyampaikan soal titik-titik kemacetan di Surabaya. Pemaparan titik kemacetan ini agar ada koneksitas dalam riset merek.
“Jadi harus ada koneksitas dari situ. Mereka sepakat kok melakukan koneksi ya di antara hasil riset,” kata Khofifah.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jatim Nyono mengatakan ia meminta JICA agar tidak membuat MRT ke arah utara. Pasalnya, jalur ini akan seragam dengan SRLL yang juga ke utara.
“Kalau semua ke utara, timur tidak ada infrastruktur. Saya ingin semua infrastrukturnya itu merata,” ujar Nyono kepada Tempo.
Nyono mengatakan pemerataan infrastruktur akan memunculkan kota-kota satelit secara merata. Selain itu, kehadiran MRT dari barat ke timur akan berdampak pada lalu lintas di timur.
“Jadi tidak terkonsentrasi di suatu area yang sudah terbangun,” kata Nyono.
Pada 24 Januari, tim JICA yang terdiri dari Chief Yasui Takehiko, Consul General Of Japan Takeyama Kenichi, dan Deputif GM Railway Plaining Dept Nippon Koei Kusunoki Katsuya untuk melakukan tahap feasibility studies di Kota Surabaya setelah sebelumnya melakukan survei di enam kota Yogyakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Semarang, dan Makasar.
Gubernur Khofifah mengatakan kedatangan JICA ke Jatim adalah untuk melaporkan hasil survei awal tentang pelaksanaan MRT di Kota Surabaya yang diperkirakan segera masuk pada tahap Feasibility Studies (FS). JICA merupakan badan kerjasama internasional Jepang untuk mendukung rencana pembangunan MRT di Surabaya.