Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Gunung Agung Erupsi Lagi, Status Menjadi Siaga

Kementerian ESDM mengeluarkan rekomendasi untuk masyarakat sekitar Gunung Agung yang kembali erupsi pada pagi ini, 3 Jui 2018.

3 Juli 2018 | 10.13 WIB

Erupsi Gunung Agung tersebut mengeluarkan abu vulkanik hingga ketinggian 2.000 meter.
Perbesar
Erupsi Gunung Agung tersebut mengeluarkan abu vulkanik hingga ketinggian 2.000 meter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Agung di Bali kembali erupsi hari ini, 3 Juli 2018 pukul 09.28 waktu setempat. Erupsi menyemburkan kolom abu setinggi 2.000 meter atau 2 kilometer. “Tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak.” Keterangan resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dikeluarkan, Selasa 3 Juli 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 milimeter dan durasi sekitar 3 menit 38 detik. Saat ini Gunung Agung berada pada Status Level 3 atau Siaga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kementerian ESDM mengeluarkan rekomendasi. Pertama, Masyarakat di sekitar Gunung Agung, pendaki dan pengunjung dihimbau agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 kilo meter dari Kawah Puncak Gunung Agung.

Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi serta dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual dan terbaru.

Rekomendasi kedua, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung diminta agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder. Ancaman itu berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.

Sebelumnya, Gunung Agung erupsi pada Senin malam, 2 Juli 2018 pukul 21.04 WITA. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan erupsi itu mengeluarkan abu vulkanik hingga 2.000 meter.

“Saat erupsi masyarakat disekitar Gunung Agung dikejutkan dengan letusan disertai suara ledakan keras dan lontaran batu pijar.” Sutopo menyampaikannya melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 2 Juli 2018.

Ia menjelaskan abu vulkanik berwarna kelabu dengan intensitas tebal terlihat condong ke arah barat. Erupsi Gunung Agung tadi malam, kata Sutopo, terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi ± 7 menit 21 detik. “Erupsi terjadi secara Strombolian dengan suara dentuman.”  

INSAN QURANI | KARTIKA ANGGRAINI

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus