Indonesia itu penting

SENATOR Boren dan Pell terkenal vokal -- terutama untuk hal-hal yang menyangkut hak asasi manusia. Gagal berkunjung ke Tim-Tim, keduanya terbang ke Yogyakarta. Pekan lalu, keduanya meluangkan waktu untuk wawancara singkat dengan dua wartawan TEMPO, Nunik Iswardhani dan Rustam Mandayun. Petikannya: Kenapa Anda ingin ke Timor Timur? Sebab saya ingin mendengar sendiri cerita dari mereka yang berada di sana yang bisa menggambarkan secara langsung apa yang sebenarnya terjadi saat itu (12 November 1991). Pendapat Anda tentang Peristiwa Dili? Saya membaca (pertama kali) dari pemberitaan internasional. Saya merasa telah terjadi pelanggaran hak asasi manusia yang mendasar dan sangat mengerikan, yang sampai saat ini ingin kami ketahui kejadian sebenarnya. Bagaimana perasaan Anda dengan penolakan pemerintah RI terhadap permintaan untuk pergi ke Dili? Kecewa sekali. Penting sekali artinya bagi saya untuk ke sana. Saya ingin menemui siapa pun yang bisa menceritakan keadaan sebenarnya. Menteri Moerdiono sudah menolak permintaan Anda, kenapa hal itu ditanyakan kembali ke Presiden Suharto? Karena saya memang benar-benar ingin pergi ke sana dan bicara dengan masyarakat Tim-Tim. Anda juga berpendapat ada pelanggaran hak asasi manusia pada peristiwa Dili? Ya. Dan KPN serta DKM juga mengakui hal itu, kan? Bukankah ada tentara yang telah bertindak berlebihan dan melebihi yang diperlukan? Anda puas dengan laporan KPN dan keputusan DKM? Saya pikir kita harus merujuk pada Menlu Alatas. Saya dengar saat ini masih terus diadakan pembicaraan informal untuk bantuan sejumlah proyek pembangunan dan pengembangan masyarakat di Tim-Tim. Kami juga mendiskusikan dengan pihak ABRI tentang perubahan masyarakat di Tim-Tim. Buat kami, ini penting artinya, karena Indonesia adalah salah satu negara besar yang independen di Asia.