Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penanganan Covid-19 di Surabaya menjadi sorotan. Wakil Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia Surabaya, Arief Bakhtiar mengatakan sejumlah rumah sakit di sana tak bisa menampung lonjakan pasien Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Di beberapa rumah sakit, pasien masih ngendon di IGD karena masih belum bisa masuk ruang isolasi," kata Arief kepada Tempo, Rabu, 27 Mei 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arief bercerita, peningkatan kasus mulai terasa sejak Lebaran lalu. Ia mengatakan kondisi tersebut juga terjadi di rumah sakit tempatnya bertugas, yakni di RS Dr Soetomo dan RS Royal Surabaya.
Kasus positif Covid-19 di Kota Surabaya masih mengalami peningkatan cukup signifikan dalam sepekan terakhir.
Berdasarkan data lawancovid-19.surabaya.go.id, jumlah kasus positif di Surabaya pada 26 Mei 2020 mencapai 2.118 kasus. Angka tersebut naik dari 2.095 kasus pada 25 Mei 2020.
Secara berurutan, pada 20 Mei 2020, kasus terkonfirmasi positif di Surabaya mencapai 1.255 kasus. Hari berikutnya bertambah 311 kasus menjadi 1.566.
Penambahan kasus kemudian turun pada 22 Mei, dengan 51 kasus. Sehingga total kasus positif menjadi 1.617 kasus.
Angka ini melonjak tajam lagi menjadi 1.927 kasus. Artinya, pada 23 Mei 2020, terdapat penambahan kasus positif sebanyak 310 kasus.
Pada 24 Mei, kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 hanya bertambah 48 kasus. Sehingga totalnya menjadi 1.975. Namun, keesokan harinya, penambahan pasien positif berada di atas 100 kasus, tepatnya 120. Sehingga total kasus pada 25 Mei 2020 menjadi 2.095 kasus.