Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Isyarat Perombakan Kabinet Menguat

Presiden Joko Widodo disebut segera me-reshuffle kabinet dalam skala agak besar.

15 Desember 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo (kelima kanan) memimpin rapat kabinet terbatas mengenai percepatan penanganan dampak pandemi COVID-19 di Istana Merdeka, Jakarta, 29 Juni 2020. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Kabar Presiden Joko Widodo akan segera merombak kabinet Indonesia Maju menguat setelah ditangkapnya dua menteri anggota kabinet oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

  • Sumber di partai pemerintah mengatakan rencana reshuffle kali ini tak sekadar mencari pengganti Juliari Peter Batubara pada jabatan Menteri Sosial serta Edhy Prabowo di Kementerian Kelautan dan Perikanan.

  • Menurut dia, perombakan kabinet akan terjadi pada skala agak besar yang meliputi pengisian jabatan kosong, penggantian, dan pergeseran posisi.

JAKARTA – Kabar Presiden Joko Widodo akan segera merombak Kabinet Indonesia Maju menguat setelah ditangkapnya dua menteri anggota kabinet oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Sumber di partai pemerintah mengatakan rencana reshuffle kali ini tak sekadar mencari pengganti Juliari Peter Batubara pada jabatan Menteri Sosial serta Edhy Prabowo di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dua orang itu telah menanggalkan jabatan setelah KPK menetapkan mereka sebagai tersangka kasus korupsi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, perombakan kabinet akan terjadi pada skala agak besar yang meliputi pengisian jabatan kosong, penggantian, dan pergeseran posisi. Setidaknya, kata dia, perombakan akan terjadi pada enam kementerian. Namun ia tidak merinci portofolio kementerian yang akan mengalami perombakan. Yang pasti, kata dia, jatah partai di kabinet tak berkurang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan Istana sudah meminta partai politik koalisi pendukung pemerintah untuk mengirimkan nama. Nama-nama yang disodorkan ini akan dipertimbangkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai pembantunya. “Para ketua umum partai sudah dimintai nama-nama,” kata dia, kemarin.

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid tidak mengiyakan dan tak membantah ketika dikonfirmasi perihal informasi bahwa partai politik koalisi pemerintah sudah menyodorkan nama ke Presiden. “Rahasia,” kata dia saat dihubungi Tempo, kemarin.

Perihal komunikasi Presiden dengan ketua umum partai, Jazilul mengatakan komunikasi antara partai pengusung pemerintah dan Presiden dilakukan secara terbatas dan tertutup. Ia yakin, apa pun keputusan Presiden terkait dengan reshuffle, partai koalisi akan kompak mendukungnya.

Sumber lain di pemerintahan mengatakan perombakan kabinet sudah waktunya dan akan terjadi segera. Ia mengatakan Presiden sedang menggodok rencana reshuffle ini. “Ini tinggal mencari momentum yang pas, sesuai dengan kalkulasi Presiden,” kata dia.

Salah satu nama yang digadang-gadang akan masuk menjadi anggota kabinet adalah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang juga menjabat sebagai Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Risma disebut akan masuk dalam kabinet menggantikan kader PDIP, Juliari Batubara, yang terjerat kasus korupsi.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Ahmad Basarah mengaku belum mendengar informasi soal adanya tawaran dari Presiden Jokowi kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk menjadi Menteri Sosial. Ihwal pengganti Juliari, kata Basarah, merupakan kewenangan Ketua Umum Megawati dan Presiden Jokowi. “Ini hak prerogatif Bu Mega sebagai Ketua Umum PDIP,” kata Basarah kepada Tempo, kemarin.

Kabar Risma ditunjuk menjadi Menteri Sosial ini disampaikan oleh pelaksana tugas Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surabaya, Yusuf Lakaseng. Ia menyampaikan hal ini saat acara tasyakuran pemilihan kepala daerah 2020 atas kemenangan pasangan calon Eri Cahyadi-Armuji di Surabaya, Ahad lalu. “Saya dapat kabar bahwa Ibu Risma ditunjuk Presiden RI Joko Widodo menjadi Menteri Sosial di Kabinet Indonesia Maju,” kata dia.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini enggan berkomentar. Saat ditanya apakah bersedia jika ditunjuk Presiden Jokowi untuk masuk ke Kabinet Indonesia Maju, Risma mengatakan akan melihat perkembangan. “Ya, nanti kita lihatlah. Saya ngikut Ibu Mega saja,” kata dia, kemarin.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, mengatakan sejumlah menteri juga mendapat tingkat kepuasan publik yang cukup rendah. Mereka adalah Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau disebut juga Gusti Ayu Bintang Puspayoga, Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.

Menurut Ujang, publik menilai kinerja menteri berdasarkan publikasi hasil kinerja mereka di media massa. Publik, kata ujang, juga menilai kinerja menteri dari popularitas menteri tersebut. “Itu sebabnya Pak Prabowo Subianto kepuasannya tinggi. Tidak melulu karena kinerja, dia populer,” ujar dia.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian, mengatakan belum ada informasi mengenai reshuffle kabinet. Ia mengatakan siapa saja bisa mengatakan apa pun mengenai reshuffle. Namun sampai saat ini belum ada kepastian mengenai hal itu. “Belum bisa dipastikan. Tunggu saja,” kata dia.

KUKUH S. WIBOWO | BUDIARTI UTAMI PUTRI | ANT | DIKO OKTARA


Isyarat Perombakan Kabinet Menguat

 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus