Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memadati pelajaran kantor Komisi Pemilihan Umum. Para pendukung itu datang untuk memberikan dukungan di hari Anies-Cak Imin ini mendaftar sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Massa berkumpul di sini dari setengah enam," kata petugas KPU, Arief K, kepada Tempo, Kamis, 19 Oktober 2023. Di luar pagar gedung penyelenggara pemilu ini, terdengar suara orasi yang menyatakan mendukung Anies-Cak Imin di Pemilu 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bendera Partai NasDem, Partai PKB, Partai PKS, hingga kibaran bendera para relawan berbaur di tengah massa. Suasana dukungan kepada pasangan Anies-Cak Imin tampak ramai. "Allahu Akbar... Allahu Akbar..., Allahu Akbar," begitu teriakan seorang perempuan di atas mobil bertulisan "Anies-Muhaimin Bersama Rakyat".
Di halaman gedung KPU, di sebuah panggung yang disediakan bagi pengantar pasangan ini, baru ada puluhan orang. Panggung ini disediakan untuk pengantar berkapasitas 200 orang. Terlihat sejumlah pria dengan jaket bergambar logo PKS, PKB, dan anggota Partai Masyumi duduk.
Ketua Majelis Syuro Partai Masyumi Abdullah Hemahua hadir di KPU. Dia menyatakan partainya turut memberikan dukungan kepada Anies-Cak Imin. "Kita kan mendukung Pak Anies dan Muhaimin," kata Abdullah kepada Tempo.
Ia bercerita alasan mendukung pasangan yang tergabung dalam Koalisi Perubahan itu. Kata dia, ada problem yang paling parah yang diharapkan bisa diatasi pasangan Anies-Cak Imin. "Problem korupsi, krisis narkoba, krisis keluarga, krisis penegakan hukum, krisis nasionalisme," ujar Abdullah, menceritakan harapan partainya untuk mengasih dukungan kepada pasangan tersebut.
Menurut Abdullah, ia kenal Anies sebagai figur yang punya komitmen dalam pemberantasan korupsi. Hal itu tampak ketika Anies ditunjuk sebagai Ketua Komite Etik KPK pada 2013. "Apa yang dia lakukan itu lebih dari saya, yang dua kali menjadi Ketua Etik," tutur dia. "Dia punya kemampuan untuk melakukan improvisasi dan terobasan."
Misalnya, terobosan itu, kata dia, Anies selama menjadi Ketua Etik, membolehkan siaran langsung ketika KPK menetapkan tersangka korupsi. "Saya selama dua kali (memimpin) tidak terbuka. Artinya Anies salah satu pemimpin yang transparan," ujarnya.
Waktu bergeser ke angka 08.00 WIB. Suasana riuh masih menggelayut di luar. Teriakan nama "Amin" atau Anies-Muhaimin masih berkumandang di luar pagar. Wartawan, polisi, dan petugas KPU, bersiaga di pintu. Para pendatang dicek dari kantong hingga isi tas yang dibawa.
Di saat itu, Anies dan Muhaimin belum muncul. Sementara juru warta sudah sibuk memasang tripot dan kamera menghadap pintu masuk gedung utama KPU, yang akan dilewati Anies-Imin bersama 30 pengantar lain. Kedatangan pasangan ini untuk mendaftar sebagai calon pemimpin Indonesia untuk lima tahun mendatang.
Pilihan Editor: Suasana Rumah Dinas Mahfud Md Jelang Daftar ke KPU bersama Ganjar